Susahnya Bila Tak Punya Keringat
Vera Farah Bararah - detikHealth
Vera Farah Bararah - detikHealth
Fathul Muin (Foto: detiksurabaya)
Jakarta, Keringat yang banyak kadang bikin malu apalagi kalau sampai bikin ketiak basah dan terlihat di pakaian. Keringat yang keluar pertanda kelenjar keringat bekerja dengan baik, karena ada orang yang tak bisa keringatan hingga selalu merasa badannya kepanasan.
Seperti yang dialami Fathul Mu'in (16 tahun) remaja ABG asal Probolinggo yang tidak bisa mengeluarkan keringat dan harus menyiram tubuhnya setiap 15 menit sekali karena selalu merasa kepanasan
Jika memiliki keringat yang berlebihan dinamai hiperhidrotik maka orang yang sulit mengeluarkan keringat dari dalam tubuh dinamakan hipohidrotik ectodermal dysplasia. Penyakit ini merupakan satu dari sekitar 150 jenis ectodermal dispalsia.
Orang dengan penyakit ini cenderung memiliki kemampuan untuk mengurangi jumlah keringat (hipohidrasis) akibat kelenjar keringat yang dimiliki lebih sedikit dari jumlah normal atau tidak dapat berfungsi dengan baik.
Akibatnya penderita akan mengalami perkembangan abnormal dalam struktur kulit, rambut, kuku, gigi dan kelenjar keringat itu sendiri.
Berkeringat adalah salah satu cara utama untuk mengendalikan suhu tubuh, karena ketidakmampuan berkeringat ini penderita hipohidrotik mengalami suhu tubuh tinggi (hipertermia) terutama saat cuaca panas. Dalam beberapa kasus hipertermia ini dapat menyebabkan masalah medis serius.
Seperti dikutip dari Genetic Home References, Rabu (24/2/2010) orang yang memiliki penyakit hipohidrotik cenderung memiliki warna rambut terang, rapuh dan pertumbuhan yang lambat, gigi yang hilang (hypodontia) atau gigi yang salah bentuk, bentuk wajah yang khas di bagian dahi, bibir tebal, kurus, keriput, kulit berwarna gelap disekitar mata dan masalah kronis di kulit seperti eksim.
Penyakit ini menimpa 1 dari 17.000 orang di seluruh dunia. Penyebab penyakit hipohidrotik ectodermal dysplasia adalah akibat adanya mutasi pada gen EDA, EDAR dan gen EDARADD. Mutasi yang terjadi ini mencegah interaksi normal antara ektoderm dan mesoderm sehingga mengganggu perkembangan normal dari rambut, kelenjar keringat dan gigi.
Kebanyakan kasus hipohidrotik ectodermal displasia disebabkan oleh mutasi pada gen EDA yang diwariskan dalam kromosom X resesif. Karena peyakit ini dibawa oleh kromosom X, maka penderitanya lebih banyak terjadi pada kaum laki-laki yang hanya memiliki satu kromosom X sedangkan pada perempuan harus terjadi di dua kromosom X nya.
Pada perempuan, jika hanya satu kromosom saja yang bermutasi maka dirinya menjadi carrier (pembawa gen). Sekitar 70 persen kasus yang terjadi adalah pembawa gen (carrier) dengan adanya tanda-tanda atau gejala yang ringan seperti beberapa gigi yang hilang atau tidak normal, rambut tipis dan beberapa masalah fungsi kelenjar keringat.
Kasus yang paling banyak tejadi adalah orangtuanya sebagai pembawa gen dan tidak menyadari bahwa dirinya adalah individu dengan kelainan kromosom karena tidak menunjukkan gejala atau tanda.
Penyakit ini bisa dideteksi sejak masih bayi dengan menunjukkan 3 gejala, yaitu:
Jakarta, Keringat yang banyak kadang bikin malu apalagi kalau sampai bikin ketiak basah dan terlihat di pakaian. Keringat yang keluar pertanda kelenjar keringat bekerja dengan baik, karena ada orang yang tak bisa keringatan hingga selalu merasa badannya kepanasan.
Seperti yang dialami Fathul Mu'in (16 tahun) remaja ABG asal Probolinggo yang tidak bisa mengeluarkan keringat dan harus menyiram tubuhnya setiap 15 menit sekali karena selalu merasa kepanasan
Jika memiliki keringat yang berlebihan dinamai hiperhidrotik maka orang yang sulit mengeluarkan keringat dari dalam tubuh dinamakan hipohidrotik ectodermal dysplasia. Penyakit ini merupakan satu dari sekitar 150 jenis ectodermal dispalsia.
Orang dengan penyakit ini cenderung memiliki kemampuan untuk mengurangi jumlah keringat (hipohidrasis) akibat kelenjar keringat yang dimiliki lebih sedikit dari jumlah normal atau tidak dapat berfungsi dengan baik.
Akibatnya penderita akan mengalami perkembangan abnormal dalam struktur kulit, rambut, kuku, gigi dan kelenjar keringat itu sendiri.
Berkeringat adalah salah satu cara utama untuk mengendalikan suhu tubuh, karena ketidakmampuan berkeringat ini penderita hipohidrotik mengalami suhu tubuh tinggi (hipertermia) terutama saat cuaca panas. Dalam beberapa kasus hipertermia ini dapat menyebabkan masalah medis serius.
Seperti dikutip dari Genetic Home References, Rabu (24/2/2010) orang yang memiliki penyakit hipohidrotik cenderung memiliki warna rambut terang, rapuh dan pertumbuhan yang lambat, gigi yang hilang (hypodontia) atau gigi yang salah bentuk, bentuk wajah yang khas di bagian dahi, bibir tebal, kurus, keriput, kulit berwarna gelap disekitar mata dan masalah kronis di kulit seperti eksim.
Penyakit ini menimpa 1 dari 17.000 orang di seluruh dunia. Penyebab penyakit hipohidrotik ectodermal dysplasia adalah akibat adanya mutasi pada gen EDA, EDAR dan gen EDARADD. Mutasi yang terjadi ini mencegah interaksi normal antara ektoderm dan mesoderm sehingga mengganggu perkembangan normal dari rambut, kelenjar keringat dan gigi.
Kebanyakan kasus hipohidrotik ectodermal displasia disebabkan oleh mutasi pada gen EDA yang diwariskan dalam kromosom X resesif. Karena peyakit ini dibawa oleh kromosom X, maka penderitanya lebih banyak terjadi pada kaum laki-laki yang hanya memiliki satu kromosom X sedangkan pada perempuan harus terjadi di dua kromosom X nya.
Pada perempuan, jika hanya satu kromosom saja yang bermutasi maka dirinya menjadi carrier (pembawa gen). Sekitar 70 persen kasus yang terjadi adalah pembawa gen (carrier) dengan adanya tanda-tanda atau gejala yang ringan seperti beberapa gigi yang hilang atau tidak normal, rambut tipis dan beberapa masalah fungsi kelenjar keringat.
Kasus yang paling banyak tejadi adalah orangtuanya sebagai pembawa gen dan tidak menyadari bahwa dirinya adalah individu dengan kelainan kromosom karena tidak menunjukkan gejala atau tanda.
Penyakit ini bisa dideteksi sejak masih bayi dengan menunjukkan 3 gejala, yaitu:
- Hipotrichosis, yaitu memiliki rambut yang tipis atau ringan dan berpigmen
- Hipohidrosis, yaitu berkurangnya kemampuan untuk berkeringat serta sering mengalami suhu panas dalam tubuh (hipertermia)
- Hipodontia, yaitu gigi lebih kecil dari ukuran rata-rata, mengembangkan 9 gigi permanen terutama taring dan geraham serta melakukan pemeriksaan radiografi gigi
Sampai saat ini belum ada pengobatan khusus yang bisa diberikan untuk penderita gangguan ini. Tapi pasien bisa melakukan beberapa perawatan seperti:
- Membasuh tubuh dengan air dingin atau semprotan air untuk menjaga agar suhu tubuh tetap normal
- Usahakan untuk tinggal di daerah dengan iklim yang lebih dingin
- Menggunakan rambut dan gigi palsu untuk memperbaiki penampilan
- Menggunakan air mata buatan untuk mencegah terjadinya kekeringan dan robeknya selaput mata
- Menggunakan semprotan hidung saline untuk menghilangkan kotoran dan mencegah infeksi
(ver/ir)
__._,_.___