Prancis Samakan Rokok dengan Seks Oral
Nurul Ulfah - detikHealth
Nurul Ulfah - detikHealth
(Foto: telegraph)
Paris, Sebuah iklan anti rokok di Prancis membuat heboh warganya dan menimbulkan kontroversi. Dalam iklan tersebut digambarkan remaja yang sedang berada dalam posisi melakukan seks oral, bukan dengan alat kemaluan tapi dengan sebuah rokok.
Iklan yang baru disebarkan minggu-minggu ini di Prancis menggambarkan seorang pria berpakaian jas yang menekan kepala remaja dengan sebuah rokok di mulutnya. Posisi yang sengaja dibuat mirip dengan posisi seks oral. Slogan yang dibuat dalam iklan tersebut menyatakan 'Merokok sama dengan diperbudak tembakau'.
Beberapa kalangan menilai iklan tersebut sangat ekstrim, bersifat menyerang dan tidak bisa dianalogikan dengan rokok.
Organisasi yang berada di belakang kampanye iklan anti rokok tersebut adalah Droits des Non-Fumeurs. Seorang perokok yang tidak setuju dengan iklan itu pun menyatakan kemarahannya dalam website organisasi yang mendukung hak-hak kaum non perokok tersebut.
"Kampanye itu akan berdampak buruk karena memperlihatkan tindakan seksual yang sewenang-wenang. Lebih parahnya, iklan itu akan menimbulkan rasa bersalah pada orang yang pernah menjadi korban," ujar pria tersebut seperti dilansir Telegraph, Kamis (25/2/2010).
Meski demikian, menurut Droits des Non-Fumeurs, pihaknya tidak bermaksud membuat poster iklan itu untuk menunjukkan perilaku sewenang-wenang atau perkosaan terhadap remaja, tapi hanya ingin memberikan shock terapi pada masyarakat.
"Target kampanye adalah anak muda yang menganggap rokok sebagai simbol emansipasi atau kebebasan, padahal rokok hanya akan menyebabkan ketergantungan dan perbudakan," kata wakil Droits des Non-Fumeurs dalam diskusi online di situs websitenya.
Iklan yang dimuat dalam koran dan tempat-tempat umum itu memang sengaja didisain untuk kaum muda Prancis yang baru mulai merokok karena golongan tersebut adalah yang paling rentan terpengaruh dangan iklan rokok.
Tembakau adalah penyebab kematian nomor satu yang dapat dicegah, sama halnya dengan kanker. Departemen kesehatan Prancis mencatat siswa di atas umur 14 tahun sudah mulai merokok.
Meski iklan tersebut sempat membuat publik Prancis hiruk pikuk, namun menurut Antoinette Fouque, aktivis the Movement for Women's Liberation, perokok muda cenderung mengabaikan iklan-iklan yang fokus pada kesehatan. Ia pun ragu dengan keberhasilan iklan yang bersifat provokatif tersebut.
"Setahu saya, melakukan seks oral tidak akan menimbulkan kanker," ujarnya. Namun adanya iklan tersebut setidaknya ingin mengingatkan bahwa merokok sama dengan menikmati sesuatu yang bisa mengancam kesehatan. Iklan tersebut semakin memperbanyak iklan anti rokok yang sudah tersebar di tempat-tempat umum seperti restoran dan bar di Prancis.
Pemerintah Prancis memang sangat serius dalam menangani masalah rokok terutama untuk anak-anak dan remaja. Mencegah kaum muda merokok sejak dini diharapkan mampu menyelamatkan generasi bangsanya di masa mendatang
Paris, Sebuah iklan anti rokok di Prancis membuat heboh warganya dan menimbulkan kontroversi. Dalam iklan tersebut digambarkan remaja yang sedang berada dalam posisi melakukan seks oral, bukan dengan alat kemaluan tapi dengan sebuah rokok.
Iklan yang baru disebarkan minggu-minggu ini di Prancis menggambarkan seorang pria berpakaian jas yang menekan kepala remaja dengan sebuah rokok di mulutnya. Posisi yang sengaja dibuat mirip dengan posisi seks oral. Slogan yang dibuat dalam iklan tersebut menyatakan 'Merokok sama dengan diperbudak tembakau'.
Beberapa kalangan menilai iklan tersebut sangat ekstrim, bersifat menyerang dan tidak bisa dianalogikan dengan rokok.
Organisasi yang berada di belakang kampanye iklan anti rokok tersebut adalah Droits des Non-Fumeurs. Seorang perokok yang tidak setuju dengan iklan itu pun menyatakan kemarahannya dalam website organisasi yang mendukung hak-hak kaum non perokok tersebut.
"Kampanye itu akan berdampak buruk karena memperlihatkan tindakan seksual yang sewenang-wenang. Lebih parahnya, iklan itu akan menimbulkan rasa bersalah pada orang yang pernah menjadi korban," ujar pria tersebut seperti dilansir Telegraph, Kamis (25/2/2010).
Meski demikian, menurut Droits des Non-Fumeurs, pihaknya tidak bermaksud membuat poster iklan itu untuk menunjukkan perilaku sewenang-wenang atau perkosaan terhadap remaja, tapi hanya ingin memberikan shock terapi pada masyarakat.
"Target kampanye adalah anak muda yang menganggap rokok sebagai simbol emansipasi atau kebebasan, padahal rokok hanya akan menyebabkan ketergantungan dan perbudakan," kata wakil Droits des Non-Fumeurs dalam diskusi online di situs websitenya.
Iklan yang dimuat dalam koran dan tempat-tempat umum itu memang sengaja didisain untuk kaum muda Prancis yang baru mulai merokok karena golongan tersebut adalah yang paling rentan terpengaruh dangan iklan rokok.
Tembakau adalah penyebab kematian nomor satu yang dapat dicegah, sama halnya dengan kanker. Departemen kesehatan Prancis mencatat siswa di atas umur 14 tahun sudah mulai merokok.
Meski iklan tersebut sempat membuat publik Prancis hiruk pikuk, namun menurut Antoinette Fouque, aktivis the Movement for Women's Liberation, perokok muda cenderung mengabaikan iklan-iklan yang fokus pada kesehatan. Ia pun ragu dengan keberhasilan iklan yang bersifat provokatif tersebut.
"Setahu saya, melakukan seks oral tidak akan menimbulkan kanker," ujarnya. Namun adanya iklan tersebut setidaknya ingin mengingatkan bahwa merokok sama dengan menikmati sesuatu yang bisa mengancam kesehatan. Iklan tersebut semakin memperbanyak iklan anti rokok yang sudah tersebar di tempat-tempat umum seperti restoran dan bar di Prancis.
Pemerintah Prancis memang sangat serius dalam menangani masalah rokok terutama untuk anak-anak dan remaja. Mencegah kaum muda merokok sejak dini diharapkan mampu menyelamatkan generasi bangsanya di masa mendatang
(fah/ir)
__._,_.___