Dear All, Hujan itu anugrah, tanpa hujan bumi ini akan kering kerontang. Masalahnya kalau hujan turun berlebih, mengakibatkan banjir dan kesulitan di mana-mana. Kalau anda sering menonton berita di televisi, sudah terbiasa di suguhkan tontonan, banjir dengan segala effek ekonomi dan sosialnya. Jalanan macet, kendaraan mogok, air merendam rumah-rumah yang permukaan tanahnya rendah, penduduk terpaksa mengungsi, besar kerugian yang diakibatkan oleh banjir dan sebagainya. Kali ini kami sendiri mengalami hujan yang tumpah ruah melebihi daya tampung permukaan tanah, rawa-rawa, sungai, selokan atau tanah lapang. Hujan yang terus menerus mulai pukul 22.30 dan baru reda sekitar pukul 03.30 wib membuat rumah kami kebanjiran. Air mulai masuk dari depan, samping dan belakang rumah sejak pukul 24.00 tengah malam dan kami hanya bisa pasrah. Kami hanya menunggu dan semakin di tunggu hujan tak kunjung reda. Air seakan tumpah dari atas langit disertai kilatan petir yang ingin menyambar atap rumah kami. Begitu dekatnya ledakkan suara halilintar membuat kami takut, terbayang kalau dunia kiamat ... mungkin suasanannya lebih ngeri lagi yah ? Hiks hiks hiks ... waktunya bertobat bagi yang masih belum insyaf negh heheee ... Pilihannya malam itu, kami tunggu sampai hujan reda dan kemudian mulai mengeluarkan air dari dalam rumah atau kami tinggal tidur aja dulu? Khan badan udah capek karena seharian kerja. Saya kerja di rumah, tentu ibu-ibu tahu bagaimana seorang ibu rumah tangga bekerja? Suami seharian bekerja di kantor dan anak-anak juga beraktifitas di sekolahnya masing-masing. Sekitar pukul 01.00 dini hari, akhirnya kami pergi tidur dimana lantai sudah digenangi air setinggi mata kaki. Anggap saja sedang "bulan madu ke dua", berlibur di bungalow yang sengaja dibangun diatas hamparan air. ^_^ Sekitar pukul 04.30 wib, suami terbangun sementara saya masih menikmati mimpi (mimpi rumah kebanjiran ... heheheee). Terus terang, kalau saya bangun berarti "kerja keras" menguras air keluar rumah. Jadi tanggung, mending lanjutkan tidur mumpung masih bisa lelap dan nyenyak. Sebelum saya terbangun sekitar pukul 05.30, suami bilang, dia bisa mengeluarkan hampir separuh volume air yang ada di dalam rumah kami. Saya iyakan saja ... lalu ikut membantu mengeringkan lantai rumah kami. Sekitar pukul 07.30 wib, suami berangkat ke kantor, anak-anak ke sekolah dan sisa pekerjaan harus saya kerjakan sendiri karena memang kami tidak punya pembantu. Seharian suami di kantor, sempat menelpon dan SMS, kalau pinggangnya kumat (sakit) lagi. Walau menguras air bisa dianggap sebagai olahraga, tapi menguras dengan posisi duduk cukup lama membuat pinggang suami yang sudah lama tidak sakit akhirnya sakit lagi. Tapi saya katakan, don't worry my darling (jangan khawatir sayangku), saya siap membantu mengatasinya. Khan di rumah ada Minyak Obat Mas .... Sepulang dari kantor, menjelang tidur malam, saya balurkan merata suami, mulai leher, punggung, terutama pinggang hingga tulang ekor (sambil di ikuti pijatan-pijatan mesrah donk ach...) . Keesokkan harinya, suami berbisik ... "Thx, mam ... sakit pinggang papa sudah hilang..." dan tentu saja suami sambil tersenyum bahagia. Sakit tidak pernah di cari, tetapi terkadang situasi membuat pisik kita tidak siap ... dan badan menjadi sakit. Siapa pula yang mau sakit ? Bagaimana kalau sakit datang tiba-tiba? Untuk mengatasi semua itu, hanya ada satu cara! Menyediakan Minyak Obat Mas di lemari obat di rumah, di laci meja kantor, di dashboard mobil. Untuk macam gangguan sakit alergi, gatal-gatal, bisul, pegal linu, capek, kuku cantengan, kulit berjamur, tangan kebas, kaki kesemutan serta 63 macam penyakit lainnya... Minyak Obat Mas sudah terbukti manjur khasiatnya. Untuk percaya, hanya ada satu cara .... Cobalah, Buktikanlah dan Percayalah ! Minyak Obat Mas solusinya. Untuk info lengkap tentang Minyak Obat Mas silahkan : Klik => http://minyakmas.wordpress.com/ Sehat itu Indah, Sehat itu Bahagia !!! Best regard, Mama Aditya |
__._,_.___