Jutaan penduduk di tanah air berpotensi terkena penyakit akibat kolesterol tinggi. Hal ini terutama bagi mereka yang merayakan lebaran tiap tahunnya, yang sering mengonsumsi makanan-makanan berlemak tinggi seperti opor, kari dan gulai kambing secara berlebihan. Penyakit diabetes juga mengancam. Apalagi selama puasa, pola makan tidak teratur dan didominasi makanan manis sehingga mengandung kadar gula tinggi.
Menurut pakar kecantikan dan kebugaran yang juga dokter umum Sonia Wibisono, sebagian besar masyarakat Indonesia mengonsumsi segala jenis makanan, terutama makanan khas daerah, saat merayakan Idul Fitri. Padahal, hampur semua makanan khas di Tanah Air menggunakan santan, seperti opor ayam di jawa, rendang di Padang, dan segala macam gulai, apakah itu ikan, kambing ataupun daging sapi.
Usia yang paling berpotensi terkena penyakit akibat kolesterol tinggi adalah di atas 30 tahun. Pada usia tersebut juga rawan diabetes dan mulai kelihatan sejumlah penyakit bawaan, seperti hipertensi dan kencing manis. Gejala awal penyakit kolesterol yang paling kasatmata ialah kegemukan. Akan tetapi, bukannya berarti orang yang badannya kurus tidak terkena kolesterol. Secara umum, orang yang menderita kolesterol tinggi merasa mudah capek dan merasakan sakit di punggung bagian atas.
Kembali bugar
Setelah puasa dan Lebaran, idealnya, metabolisme tubuh dinormalkan kembali, baik dengan mengatur pola makan seimbang, olahraga teratur, maupun istirahat yang cukup. Makanan yang dipilih sebaiknya rendah lemak, seperti sayur bening. Perbanyak mengonsumsi buah dan sayur segar. "Jangan lupa minum air putih minimal 2 liter sehari. Jangan sering minum kopi dan minuman bersoda," papar Sonia.
Ketua persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Jawa Timur Andriyanto menambahkan, untuk menghindari penyakit akibat kolesterol tinggi, sebaiknya makanan jenis udang-udangan, cumi dan kepiting tidak dikonsumsi. Hindari juga makanan yang dimasak dengan menggunakan minyak yang tinggi kandungan kolesterolnya.
"Sebaiknya, memang memperbanyak konsumsi makanan berserat karena dapat mengikat kolesterol dalam tubuh," katanya. Untuk mencegah dehidrasi, selain perlu memperbanyak minum air putih, susu rendah lemak juga boleh dikonsumsi.
Usahakan berolahraga ringan, minimal 30 menit, dan dilakukan rutin setiap hari. Olahraga rutin jauh lebih baik dibandingkan olahraga yang dilakukan sekali seminggu dalam waktu 3 jam. Selain memerhatikan pola makan dan berolahraga teratur, agar tubuh kita tetap sehat diperlukan istirahat yang cukup. Tidur minimal delapan jam sehari, misalnya, harus terpenuhi.
Sumber : Kompas
Herbal Dr. Liza menyediakan produk yang telah terbukti empiris mampu mengatasi masalah kolesterol. Garlic capsule terbuat dari herbal berbahan bawang putih pilihan yang berkhasiat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Zat alaminya seperti allicin dan ajoene telah diteliti mencegah pembentukan kolesterol atau plak dalam saluran pembuluh darah. Garlic capsule Dr. Liza juga bisa digunakan untuk masalah seperti mengurangi resiko penyakit jantung, untuk detoksifikasi racun, mengatasi asma, alergi dan lainnya. Dapatkan produk ini di distributor / agen terdekat di kota anda. |
Demikian informasinya semoga bermanfaat, mari kita jaga pola hidup sehat secara alami.
Salam Hangat,
Dr. Liza Communications
Cp. rini@lizaherbal.com
www.lizaherbal.com
__._,_.___