Anda Edi? Sekali Semprot Saja Teratasi
Kamis, 3 Juni 2010 | 16:05 WIB
Ilustrasi semprotan
KOMPAS.com Ejakulasi dini atau sering disebut edi merupakan masalah pembuat frustrasi yang dialami oleh banyak pria di mana pun. Untungnya, ini salah satu masalah seks yang paling mudah diatasi.
Penelitian terbaru terhadap obat-obatan menunjukkan bahwa obat semprot (spray) yang disebut PSD502 menunjukkan bahwa obat ini mampu menunda ejakulasi hingga lima kali lebih lama. Pada umumnya, penetrasi pada pria yang mengalami edi hanya mampu bertahan satu menit di dalam vagina.
Ini adalah penelitian pertama yang diujicobakan langsung kepada sekitar 530 pria yang menderita edi. Ketika penis mereka disemprot dengan PSD502, lima menit sebelum penetrasi mampu menunda ejakulasinya hingga tiga menit setelah tiga bulan perawatan. Durasi itu lebih lama dibanding dengan pria yang mendapat placebo karena mereka cuma mampu bertahan 30 detik.
Studi lain menunjukkan, PSD502 juga bekerja pada pria edi yang disunat ataupun tidak. Namun, pria yang tidak disunat mendapatkan manfaat lebih banyak. Hal ini diduga karena obat tersebut harus disemprotkan ke bagian kepala penis sehingga, pada pria yang tidak disunat, bagian yang disemprot lebih banyak.
Sejauh ini efek samping yang dirasakan sangat sedikit. Dilaporkan, sekitar 6,1 persen responden mengeluhkan adanya efek samping berupa kehilangan kemampuan ereksi dan efek samping yang dikeluhkan pasangannya berupa sensasi rasa panas di vagina.
Obat PSD502 ini masih tergolong baru dan belum dipasarkan sehingga perusahaan farmasi belum memberikan nama dagang. Informasi terakhir, hasil penelitian ini akan menjadi acuan bagi FDA untuk mengeluarkan izin. Dengan demikian, pria penderita edi bisa mengatasi masalahnya.
KOMPAS.com Ejakulasi dini atau sering disebut edi merupakan masalah pembuat frustrasi yang dialami oleh banyak pria di mana pun. Untungnya, ini salah satu masalah seks yang paling mudah diatasi.
Penelitian terbaru terhadap obat-obatan menunjukkan bahwa obat semprot (spray) yang disebut PSD502 menunjukkan bahwa obat ini mampu menunda ejakulasi hingga lima kali lebih lama. Pada umumnya, penetrasi pada pria yang mengalami edi hanya mampu bertahan satu menit di dalam vagina.
Ini adalah penelitian pertama yang diujicobakan langsung kepada sekitar 530 pria yang menderita edi. Ketika penis mereka disemprot dengan PSD502, lima menit sebelum penetrasi mampu menunda ejakulasinya hingga tiga menit setelah tiga bulan perawatan. Durasi itu lebih lama dibanding dengan pria yang mendapat placebo karena mereka cuma mampu bertahan 30 detik.
Studi lain menunjukkan, PSD502 juga bekerja pada pria edi yang disunat ataupun tidak. Namun, pria yang tidak disunat mendapatkan manfaat lebih banyak. Hal ini diduga karena obat tersebut harus disemprotkan ke bagian kepala penis sehingga, pada pria yang tidak disunat, bagian yang disemprot lebih banyak.
Sejauh ini efek samping yang dirasakan sangat sedikit. Dilaporkan, sekitar 6,1 persen responden mengeluhkan adanya efek samping berupa kehilangan kemampuan ereksi dan efek samping yang dikeluhkan pasangannya berupa sensasi rasa panas di vagina.
Obat PSD502 ini masih tergolong baru dan belum dipasarkan sehingga perusahaan farmasi belum memberikan nama dagang. Informasi terakhir, hasil penelitian ini akan menjadi acuan bagi FDA untuk mengeluarkan izin. Dengan demikian, pria penderita edi bisa mengatasi masalahnya.
__._,_.___