Dear all,
Salam Hangat,
Dr. Liza Communications
Menurut article dibawah ini: "Penelitian yang kami lakukan kepada puluhan ribu orang pada tahun 2006 itu menghasilkan kesimpulan bahwa dua dari lima orang Indonesia memiliki resiko osteoporosis," katanya.
Hal itu, katanya, akibat tingkat konsumsi susu berkalsium di kalangan masyarakat Indonesia yang sangat rendah yakni tujuh liter/orang/tahun, sehingga masyarakat Indonesia beresiko terkena osteoporosis.
"Penyebab lainnya adalah gaya hidup masyarakat Indonesia yang beresiko terkena osteoporosis, di antaranya merokok, kopi, tidak mengkonsumsi sayur yang berkalsium tinggi seperti bayam, dan sebagainya," katanya.
"Penyebab lainnya adalah gaya hidup masyarakat Indonesia yang beresiko terkena osteoporosis, di antaranya merokok, kopi, tidak mengkonsumsi sayur yang berkalsium tinggi seperti bayam, dan sebagainya," katanya.
Karena tidak semua orang senang minum susu berkalsium maka sebagai alternatif bisa juga mengkonsumsi Herbal Rosella Tea Dr. Liza, yang terbukti memiliki kalsium & vitamin C yang tinggi dll yang bermanfaat buat tubuh untuk mencegah osteoporis, penuaan dini, mengurangi efek nikotin rokok dan memperlambat menopause.
Jalan Kaki 5 Km/Hari Cegah Osteoporis
Surabaya, 24 Agustus 2007 19:06
Jalan kaki sejauh lima kilometer setiap hari atau 10.000 langkah/hari dan minum dua gelas susu berkalsium dapat mencegah osteoporosis (tulang keropos).
"Jalan kaki adalah olahraga yang mudah dan murah, tapi penting untuk mencegah osteoporosis," kata staf marketing sebuah produsen susu berkalsium, Jonathan Setiadi di Surabaya, Jumat.
Di sela-sela workshop menjelang program "Melangkah Bersama Anlene" di Surabaya (26/8), ia menjelaskan, berjalan kaki akan membuat seluruh struktur tulang mendapatkan pembebanan dari berat tubuh.
"Dengan begitu, tulang akan terlatih untuk tetap kuat dan padat. Karena itu kami mengenalkan program berjalan kaki 10.000 langkah di 11 kota dengan target 58.000 peserta," katanya.
Menurut dia, pihaknya (PT Fonterra Brands Indonesia) pernah melakukan penelitian tentang osteopororis bersama Puslitbang Gizi Departemen Kesehatan RI.
"Penelitian yang kami lakukan kepada puluhan ribu orang pada tahun 2006 itu menghasilkan kesimpulan bahwa dua dari lima orang Indonesia memiliki resiko osteoporosis," katanya.
Hal itu, katanya, akibat tingkat konsumsi susu berkalsium di kalangan masyarakat Indonesia yang sangat rendah yakni tujuh liter/orang/tahun, sehingga masyarakat Indonesia beresiko terkena osteoporosis.
"Penyebab lainnya adalah gaya hidup masyarakat Indonesia yang beresiko terkena osteoporosis, di antaranya merokok, kopi, tidak mengkonsumsi sayur yang berkalsium tinggi seperti bayam, dan sebagainya," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya mengajak masyarakat untuk mencegah osteoporosis melalui program itu di Jakarta, Yogyakarta, Medan, Semarang, Makassar, dan Lombok.
"Minggu lalu, kami mengadakan di Bali dan putaran terakhir di Surabaya, Madiun, Bandung, dan Sukabumi yang dilakukan serentak pada 26 Agustus 2007. Di Surabaya akan diikuti 5.000 orang dan isteri Walikota Surabaya Ny Dyah K Bambang DH dengan dipandu Indy Barends dan Ivana Lie," katanya.
Dalam workshop, pimpinan Divisi Rematik di Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSUD dr Soetomo Surabaya, Dr dr Joewono Soeroso MSc Sp.PD-KR, mengatakan osteoporosis merupakan penyakit yang bersifat silent disease.
"Penyakit tulang keropos memang hampir tidak memiliki gejala atau tanda-tanda sampai akhirnya menjadi parah dan menyebabkan massa tulang menghilang," katanya.
Namun, katanya, osteoporosis dapat dicegah dengan pola makan yang mengandung kalsium tinggi dan vitamin D serta olahraga yang teratur dan terukur seperti jalan kaki.
"Untuk mencapai 10.000 langkah dapat dilakukan dengan jalan kaki selama 30 menit di rumah, kemudian sisanya dapat dilakukan dengan aktivitas sehari-hari, diantaranya naik tangga tanpa lift, menyapu, berdansa, bermain bersama anak, dan sebagainya," katanya. [TMA, Ant]
Surabaya, 24 Agustus 2007 19:06
Jalan kaki sejauh lima kilometer setiap hari atau 10.000 langkah/hari dan minum dua gelas susu berkalsium dapat mencegah osteoporosis (tulang keropos).
"Jalan kaki adalah olahraga yang mudah dan murah, tapi penting untuk mencegah osteoporosis," kata staf marketing sebuah produsen susu berkalsium, Jonathan Setiadi di Surabaya, Jumat.
Di sela-sela workshop menjelang program "Melangkah Bersama Anlene" di Surabaya (26/8), ia menjelaskan, berjalan kaki akan membuat seluruh struktur tulang mendapatkan pembebanan dari berat tubuh.
"Dengan begitu, tulang akan terlatih untuk tetap kuat dan padat. Karena itu kami mengenalkan program berjalan kaki 10.000 langkah di 11 kota dengan target 58.000 peserta," katanya.
Menurut dia, pihaknya (PT Fonterra Brands Indonesia) pernah melakukan penelitian tentang osteopororis bersama Puslitbang Gizi Departemen Kesehatan RI.
"Penelitian yang kami lakukan kepada puluhan ribu orang pada tahun 2006 itu menghasilkan kesimpulan bahwa dua dari lima orang Indonesia memiliki resiko osteoporosis," katanya.
Hal itu, katanya, akibat tingkat konsumsi susu berkalsium di kalangan masyarakat Indonesia yang sangat rendah yakni tujuh liter/orang/tahun, sehingga masyarakat Indonesia beresiko terkena osteoporosis.
"Penyebab lainnya adalah gaya hidup masyarakat Indonesia yang beresiko terkena osteoporosis, di antaranya merokok, kopi, tidak mengkonsumsi sayur yang berkalsium tinggi seperti bayam, dan sebagainya," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya mengajak masyarakat untuk mencegah osteoporosis melalui program itu di Jakarta, Yogyakarta, Medan, Semarang, Makassar, dan Lombok.
"Minggu lalu, kami mengadakan di Bali dan putaran terakhir di Surabaya, Madiun, Bandung, dan Sukabumi yang dilakukan serentak pada 26 Agustus 2007. Di Surabaya akan diikuti 5.000 orang dan isteri Walikota Surabaya Ny Dyah K Bambang DH dengan dipandu Indy Barends dan Ivana Lie," katanya.
Dalam workshop, pimpinan Divisi Rematik di Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSUD dr Soetomo Surabaya, Dr dr Joewono Soeroso MSc Sp.PD-KR, mengatakan osteoporosis merupakan penyakit yang bersifat silent disease.
"Penyakit tulang keropos memang hampir tidak memiliki gejala atau tanda-tanda sampai akhirnya menjadi parah dan menyebabkan massa tulang menghilang," katanya.
Namun, katanya, osteoporosis dapat dicegah dengan pola makan yang mengandung kalsium tinggi dan vitamin D serta olahraga yang teratur dan terukur seperti jalan kaki.
"Untuk mencapai 10.000 langkah dapat dilakukan dengan jalan kaki selama 30 menit di rumah, kemudian sisanya dapat dilakukan dengan aktivitas sehari-hari, diantaranya naik tangga tanpa lift, menyapu, berdansa, bermain bersama anak, dan sebagainya," katanya. [TMA, Ant]
Salam Hangat,
Dr. Liza Communications
Be Healthy With Herbs
__._,_.___
