Kanker Leher RahimKANKER leher rahim atau yang lebih dikenal dengan nama kanker serviks merupakan penyakit nomor satu yang membunuh kaum Hawa di Indonesia. Setiap tahun, terdapat 15 ribu kasus baru dan delapan ribu di antaranya meninggal dunia. Bahkan, satu perempuan meninggal setiap jam karena penyakit ini. Salah satu penyebab hilangnya nyawa manusia dengan mudah itu karena informasi yang berkaitan dengan kanker serviks belum dapat menjangkau seluruh masyarakat, terutama wanita. Padahal, semua wanita berisiko terkena kanker yang menyerang organ utama mereka. Menurut hasil penelitian, penyebab kanker tersering pada wanita (setelah kanker payudara) adalah tiga bersaudara : Kanker Ovarium (kanker indung telur), kanker servik (kanker leher rahim) dan Kanker Uterus (kanker rahim) Gambar anatomi kandungan kita: Reproduksi wanita terdiri dari : 2 indung telur (ovarium), 2 tuba fallopi, rahim (uterus), servik dan vagina. Kanker Ovarium (Kanker Indung Telur) Merupakan kanker bagian kandungan yang paling sering terjadi, yang diduga disebabkan karena meningkatnya tingkat kemakmuran pada wanita sehingga mereka enggan untuk melahirkan anak. Tercatat sejumlah 190.000 kasus di dunia dengan angka kematian hingga 115.000. Faktor Resiko:
Gejala Kanker Ovarium:
Penanganan Kanker Ovarium (tergantung pada stadium), antara lain:
Apakah ada skrining test untuk Kanker Ovarium? TIDAK ADA ! Kanker ovarium tidak akan menunjukkan gejala hingga penyakit sudah berkembang lanjut, gejala yang ada sangat umum dan tidak spesifik. Resiko Kanker Ovarium dapat dicegah dengan : Mengandung, Menyusui dan Mengangkat Ovarium/Indung telur (terutama pada wanita yang beresiko tinggi pada riwayat keluarga) Sedang dikembangkan penelitian mengenai skrining tes untuk kanker ovarium, antara lain:
Kanker Servik (Kanker Leher Rahim) Pada awalnya kanker servik menduduki peringkat pertama dalam kasus kanker kebidanan dan kandungan, namun sejak ditemukannya pencegahan dan deteksi skrining awal, kini jumlah penderita kanker servik semakin menurun. Tercatat sejumlah 500.000 kasus diseluruh dunia dengan tingkat kematian hingga 250.000 Faktor resiko terjadinya servik kanker : Memiliki hubungan seksual dengan lebih dari satu orang Berhungan seksual di usia awal Pernah atau baru terinfeksi HPV, kondiloma atau keduanya Pengguna immunosuppressan, contohnya pada mereka dengan transplan ginjal Riwayat merokok atau kecanduan terhadap zat-zat lain Adanya displasia servikal, endometrium, vagina atau kanker vulva Jika hasil patologi ditemukan Cervical Intra-epithelial Neoplasia (CIN), adalah sel servik yang berubah menjadi pre-kanker, dapat menjadi kanker jika tidak segera ditangani. Gejala kanker servik:
Penanganan kanker servik:
Menurut hasil penelitian, pada penderita kanker servik ditemukan adanya latar belakang pernah terinfeksi Human Papiloma Virus (HPV). Hingga hampir 80% penderita kanker servik adalah pernah terpapar virus HPV tipe 16, 18, 31 dan 45. Khusus untuk HPV tipe 16 dan 18 yang menjadi penyebab kanker servik hampir pada 70% penderita, telah ditemukan vaksinasi pencegahannya yang dikenal dengan Gardasil®, diberikan suntikan selama 3 kali dalam kurun waktu 6 bulan. Perlu diingat bahwa vaksinasi ini tidak mencegah semua tipe kanker servik, tidak bisa untuk penanganan kanker servik dan atau luka vagina yang lain. utk lbh lngkpnya bs bc di http://nastuti.wordpress.com/2008/05/09/kanker-leher-rahim/#comment-75 --- On Wed, 1/27/10, Rahmi Indriawati <indri@danareksa.com> wrote:
|
__._,_.___