Bahaya Lalapan Mentah
Kamis, 10 September 2009 | 12:13 WIB
*KOMPAS.com -* Ditinjau dari gizinya, lalapan mentah memang mengandung
unsur gizi lebih banyak dibanding lalapan matang. Namun, dari segi
keamanannya, lalapan mentah beresiko terkontaminasi pestisida atau
bakteri berbahaya.
Menurut Prof.Dr.Ir. Made Astawan, ahli teknologi pangan dan gizi dari
IPB dalam bukunya Kandungan Gizi Aneka Bahan Makanan, residu pestisida
seringkali masih tertinggal pada sayuran sampai beberapa hari setelah
penyemprotan, terutama pada masa kemarau karena itu seharusnya petani
tidak memanen sayuran sehabis disemprot pestisida.
Proses pencucian sayur yang tidak sempurna juga perlu diwaspadai.
Pasalnya beberapa zat kimia dalam pestisida ada yang tidak bisa hilang
meski dicuci. Oleh karena itu, cuci sayur dan buah dalam air mengalir.
Khusus untuk lalapan mentah, untuk lebih amannya cuci lalapan dengan air
matang agar terhindar dari bakteri penyebab infeksi.
Selain pestisida, waspadai pula kontaminasi bakteri berbahaya, terutama
sayuran yang menjalar di permukaan tanah atau ketinggiaannya dekat
dengan tanah. Untuk meningkatkan kesuburan tanah, para petani seringkali
menggunakan pupuk organik berupa humus atau kotoran ternak (bahkan
kotoran manusia).
Contoh bakteri patogen yang berasal dari tinja adalah /Eschericia coli/
yang dapat menimbulkan diare, /Salmonella typhi/ dan /Salmonella
paratyphi/ penyebab demam tifus. Salmonella juga dapat menyebabkan
gangguan perut, dengan gejala diare, sakit kepala, muntah-muntah, dan
demam.
Beberapa jenis bahan pangan mengandung senyawa beracun alami, misalnya
saponin pada kedelai, kacang tanah, bayam, dan asparagus, goitrogen (kol
dan lobak), asam sianida (daun singkong), solanin (kentang), dan
lain-lain. Senyawa beracun tersebut hanya dapat dihilangkan melalui
proses pencucian dan pemasakan dengan suhu yang tepat.
Meski sejauh ini belum dilaporkan adanya kasus orang yang keracunan atau
meninggal gara-gara mengonsumsi lalapan mentah, tapi tak ada salahnya
kita lebih memerhatikan keamanan pangan yang dikonsumsi. Bila Anda
termasuk pecinta lalapan, mungkin Anda bisa mulai menanam tanaman yang
biasa dipakai untuk lalapan di halaman rumah atau dalam pot. Dengan
demikian, kita tahu persis sayuran tersebut bebas dari pestisida dan
kontaminasi bakteri atau tinja manusia.
http://kesehatan.kompas.com/read/xml/2009/09/10/12131885/bahaya.lalapan.mentah
Kamis, 10 September 2009 | 12:13 WIB
*KOMPAS.com -* Ditinjau dari gizinya, lalapan mentah memang mengandung
unsur gizi lebih banyak dibanding lalapan matang. Namun, dari segi
keamanannya, lalapan mentah beresiko terkontaminasi pestisida atau
bakteri berbahaya.
Menurut Prof.Dr.Ir. Made Astawan, ahli teknologi pangan dan gizi dari
IPB dalam bukunya Kandungan Gizi Aneka Bahan Makanan, residu pestisida
seringkali masih tertinggal pada sayuran sampai beberapa hari setelah
penyemprotan, terutama pada masa kemarau karena itu seharusnya petani
tidak memanen sayuran sehabis disemprot pestisida.
Proses pencucian sayur yang tidak sempurna juga perlu diwaspadai.
Pasalnya beberapa zat kimia dalam pestisida ada yang tidak bisa hilang
meski dicuci. Oleh karena itu, cuci sayur dan buah dalam air mengalir.
Khusus untuk lalapan mentah, untuk lebih amannya cuci lalapan dengan air
matang agar terhindar dari bakteri penyebab infeksi.
Selain pestisida, waspadai pula kontaminasi bakteri berbahaya, terutama
sayuran yang menjalar di permukaan tanah atau ketinggiaannya dekat
dengan tanah. Untuk meningkatkan kesuburan tanah, para petani seringkali
menggunakan pupuk organik berupa humus atau kotoran ternak (bahkan
kotoran manusia).
Contoh bakteri patogen yang berasal dari tinja adalah /Eschericia coli/
yang dapat menimbulkan diare, /Salmonella typhi/ dan /Salmonella
paratyphi/ penyebab demam tifus. Salmonella juga dapat menyebabkan
gangguan perut, dengan gejala diare, sakit kepala, muntah-muntah, dan
demam.
Beberapa jenis bahan pangan mengandung senyawa beracun alami, misalnya
saponin pada kedelai, kacang tanah, bayam, dan asparagus, goitrogen (kol
dan lobak), asam sianida (daun singkong), solanin (kentang), dan
lain-lain. Senyawa beracun tersebut hanya dapat dihilangkan melalui
proses pencucian dan pemasakan dengan suhu yang tepat.
Meski sejauh ini belum dilaporkan adanya kasus orang yang keracunan atau
meninggal gara-gara mengonsumsi lalapan mentah, tapi tak ada salahnya
kita lebih memerhatikan keamanan pangan yang dikonsumsi. Bila Anda
termasuk pecinta lalapan, mungkin Anda bisa mulai menanam tanaman yang
biasa dipakai untuk lalapan di halaman rumah atau dalam pot. Dengan
demikian, kita tahu persis sayuran tersebut bebas dari pestisida dan
kontaminasi bakteri atau tinja manusia.
http://kesehatan.kompas.com/read/xml/2009/09/10/12131885/bahaya.lalapan.mentah
__._,_.___