Kondisi
kota-kota besar sangat rawan menebarkan bibit-bibit penyakit atau
gangguan pada kesehatan. Polusi dari kendaraan bermotor, industri, asap
rokok, mesin foto copy, pendingin ruangan, dan makanan yang tidak
sehat, merupakan sumber radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh
manusia.
Selain
itu, proses alami respirasi dan fungsi metabolisme yang buruk di dalam
tubuh, juga menjadi penyebab internal meningkatkan radikal bebas dalam
tubuh.
Berdasarkan
hasil penelitian Universitas Indonesia bekerjasama dengan United States
Agency for International Development (USAID) United States-Asia
Environmental Partnership (US-AEP) dan Swisscontact tahun 2008,
ternyata lalu-lintas jalan raya di kota-kota besar, termasuk Jakarta,
merupakan penyumbang terbesar pencemaran udara, mencapai 70% dari total
pencemaran yang terjadi.
Dengan
tingkat polutan termasuk particulares matter (PM 10), kondisi
pencemaran udara kota-kota besar tersebut melebihi standar yang
ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu 50 mikrograms per
kubik meter (mg/m3).
"Hal
itu menunjukkan eksposur tingkat polusi udara yang tinggi," kata Dr
Joko Maryono Sppd JP FASE dalam sebuah talkshow yang digelar PT Bayer
Indonesia di Jakarta, kemarin.
Pencemaran udara kota Jakarta saat ini 10 kali lebih tinggi dari kota Los Angeles AS. Akumulasi
radikal bebas tersebut dapat menimbulkan berbagai penyakit. Dr Joko
melanjutkan bahwa radikal bebas ini dapat menyebabkan penyakit jangka
panjang dan jangka pendek. Penyakit jangaka panjang yang dapat terjadi
adalah kanker dan jantung koroner. Sedangkan untuk jangka pendek, akan menyebabkan kerusakan sel-sel dalam tubuh sehingga seseorang mudah sakit.
Menurut
Dr Joko, radikal bebas di dalam tubuh akan menekan fungsi sistem daya
tahan tubuh sehingga rentan terhadap berbagai gangguan kesehatan
seperti infeksi saluran pernafasan atas, diare, infeksi. „Sistem daya
tahan tubuh tidak dapat bekerja secara optimal jika ada tekanan dari
radikal bebas di dalam tubuh," ungkap Dr Joko.
Apabila
sistem daya tahan tubuh lemah, akan mudah terserang penyakit. Sesuai
laporan Menteri Kesehatan yang menunjukkan lebih dari 50% penyakit di
kota besar adalah berkaitan dengan kualitas udara yang buruk.
Serangan
radikal bebas, baik yang berasal dari internal dan eksternal setiap
hari, mengharuskan setiap manusia untuk lebih waspada dalam menjaga
daya tahan tubuh agar tidak mudah jatuh sakit dan tetap bisa produktif
beraktivitas.
Joko
mengibaratkan radikal bebas di dalam tubuh dan pemungut sampahnya
adalah antioksidan. Supaya sampahnya tidak menumpuk kita membutuhkan
pemungut sampah yaitu antioksidan terutama antioksidan untuk menjaga
daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.
Antioksidan
bisa didapatkan dari proses alami dalam tubuh yaitu antioksidan endogen
dan melalui asupan dari luar yaitu antioksidan eksogen. Antioksidan
eksogen mencakup vitamin C, Vitamin A, Vitamin E, Zinc, dan selenium
(Se). Di dalam tubuh antioksidan tersebut akan menetralisir radikal
bebas.
Radikal
bebas merupakan suatu atom molekul atau senyawa yang mengandung satu
atau lebih elektron yang tidak berpasangan sehingga sangat reaktif.
Radikal bebas dapat terbentuk dalam tubuh saat bernapas sebagai hasil
samping proses oksidasi atau pembakaran, olahraga yang berlebihan,
ketika terjadi peradangan, terpapar polusi lingkungan seperti dari asap
rokok, kendaraan bermotor, radiasi, dan sebagainya.
Pada saat terjadi infeksi, radikal diperlukan untuk membunuh mikroorganisme penyebab infeksi. Namun,
paparan radikal bebas yang berlebihan dan secara terus-menerus dapat
menyebabkan kerusakan sel, mengurangi kemampuan sel untuk beradaptasi
terhadap lingkungannya, dan para akhirnya dapat menyebabkan kematian
sel. Radikal bebas yang bersifat reaktif dapat menyebabkan kerusakan
sel, kematian sel, mengurangi kemampuan adaptasi sel sehingga timbul
gangguan atau penyakit.
Pemeriksaan Laboratorium
Saat
ini, terdapat pemeriksaan laboratorium untuk menilai system antioksidan
tubuh. Pemeriksaan status antioksidan yang dapat dimanfaatkan
diantaranya status antioksidan total (SAT) yang merupakan pemeriksaan
untuk mengukur kapasitas dan aktivitas total antioksidan yang terdapat
dalam tubuh, superoxide dismutase (SOD),dan gluthatione peroxidase
(GPx).
Pemeriksaan
status antioksidan diperlukan untuk memberikan informasi tentang
kapasitas status antioksidan seseorang serta menilai daya tahan tubuh
atau paerlindungan tubuh terhadap serangan radikal bebas.
Untuk
pemeriksaan antioksidan, sebaiknya dilakukan oleh mereka yang banyak
terpapar polusi lingkungan atau mereka yang rentan terhadap bahaya
radikal bebas, lanjut usia, perokok, kegemukan, pasien diabetes
melitus, penderita hipertensi, hingga penderita peradangan kronis.
Status
antioksidan dianjurkan untuk diperiksa untuk skrining awal, yaitu
sebelum dilakukan terapi dan sebelum pembelian suplemen antioksidan. Di
samping itu, status antioksidan semestinya dilakukan untuk monitoring
atau menilai hasil terapi, yang dilakukan setelah pemberian obat atau
suplemen antioksidan
Sumber : www.pdpersi..co.id
________________________________
Semoga informasinya bermanfaat. Terima kasih.
Salam hangat,
Dr. Liza Communitacation
------------------------------------
-----------------------------------------------------
Info Kesehatan
http://infokonsultasikesehatan.blogspot.com/
-----------------------------------------------------
Info Lowongan Kerja
http://portaljobvacancy.blogspot.com/
-----------------------------------------------------
Posting Job Vacancy menggunakan alamat jelas dan email perusahaan (bukan free email seperti yahoo, gmail).
-----------------------------------------------------
Ingin lebih memahami tentang compensation & benefit :
http://hrcompensationbenefit.blogspot.com/
http://salarysurvey-indonesia.blogspot.com/
-----------------------------------------------------
Lebih jauh dengan hubungan industrial ketenagakerjaan :
http://infoindustrialrelation.blogspot.com/
-----------------------------------------------------
Pernak Pernik Kehidupan
http://portalkostkontrakan.blogspot.com/
http://infopembantubabysister.blogspot.com/
http://liputanduniakita.blogspot.com/
-----------------------------------------------------Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Konsultasi-Kesehatan/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Konsultasi-Kesehatan/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
mailto:Konsultasi-Kesehatan-digest@yahoogroups.com
mailto:Konsultasi-Kesehatan-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
Konsultasi-Kesehatan-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/