---------- Forwarded message ----------
  
From: light 99
Date: 2012/11/27
Subject: Segar Bugar Sepanjang Masa: Apakah Menghindari Produk Hewani bisa Membuat Kita Kurus atau Bahkan Obesitas?
To: segarbugarsepanjangmasa@googlegroups.com
    
    
                 
    
               
    
        
        
         
    
                      
--
___________________________________
   
Pola Makan Segar merupakan suatu pola makan yang dapat membuat tubuh memiliki kesempatan lebih besar untuk memulihkan diri, memperbaiki diri dan meningkatkan kesehatan. Kita akan menjadi makin kagum dan terkejut bahwa sesungguhnya tubuh ini begitu indah dan hebat.
     
Sekalipun "Makanan Segar bukanlah Obat" tetapi ...menjadi lebih sehat, lebih bugar, lebih bersemangat, lebih ceria, lebih bahagia dan menjadi sangat-sangat keren hanyalah sekedar efek sampingan kecil setelah kita melakukan pola makan segar dan pola hidup yang baik.
     
Ulasan 'seputar kesehatan yang sering tidak kita pikirkan' yang lain dapat didapatkan dengan membuka atau join di :
http://groups.google.com/group/segarbugarsepanjangmasa
   
   
   
  
Date: 2012/11/27
Subject: Segar Bugar Sepanjang Masa: Apakah Menghindari Produk Hewani bisa Membuat Kita Kurus atau Bahkan Obesitas?
To: segarbugarsepanjangmasa@googlegroups.com
Pada acara Ngobrol Santai  tentang Vitamin dan Suplemen Sejati hari Minggu yang baru lalu, seorang ibu  peserta acara itu bertanya, "Mengapa ada orang yang vegan yang kegemukan tetapi  ada juga yang kurus kering?"
Kurus dan gemuk tentu tidak terlalu berhubungan dengan pola  makan "menghindari produk hewani" (vegan). Biasanya mereka yang melakukan pola  makan vegan lebih cenderung termotivasi karena berbagai masalah etika yang didasari  atas bahwa produk hewani merupakan:
- penyebab  utama terjadinya bencana alam akibat "global warming", 
    - pencemar  lingkungan akibat limbah (kotoran sisa semprotan pestisida dst, yang mengalir  ke sungai dan berakumulasi di laut) dan pembakaran hutan (baik untuk pembuatan  ladang, pakan ternak, pemborosan energi (untuk pendinginan, mesin, transportasi  dst), 
    - merugikan  (tingginya subsidi negara di seluruh dunia untuk memberikan bantuan bibit unggul,  pupuk dan obat anti hama atau bahkan kapal motor bagi para nelayan), 
    - mengganggu  perdamaian (gelombang ketakutan dan stres yang besar akibat rasa ketakutan yang  dipancarkan oleh hewan-hewan ternak yang akan dijagal), 
    - menurunkan  kualitas kesehatan masal, 
    - mencitrakan  kekejaman yang luar biasa 
    dst.
        Menjadi Lebih Kurus dan Resah
Tetapi, adakalanya, mereka  yang baru belajar menghindari "produk hewani" lalu cenderung kurus atau  berkurang berat badannya. Beberapa lagi juga merasa lemas, resah,  dst. Apa yang sebenarnya terjadi?
Mereka yang lemas mungkin  bisa terjadi karena mereka tidak cukup mengkonsumsi bahan bakar yang tepat  dengan yang dibutuhkan oleh tubuh. Karena sudah tidak ada lagi bau dan rasa "anyir,  amis dan busuk" yang keluar dari makanan mereka yang sudah menjadi sebuah  stimulan penghilang sensor kenyang pada tubuh mereka, mereka lalu tidak suka  makan sekalipun tubuh memberi isyarat "lapar". Akibat berikutnya, mereka  menjadi resah karena tanda-tanda tubuh tidak mereka perhatikan. Tetapi, mungkin  karena sudah terbiasa "lapar", tubuh mereka juga bisa beradaptasi dengan  keadaan itu, walau tetap saja berat badan akan menjadi berkurang secara drastis  dan kualitas kesehatan mereka menurun.
    Menjadi Gemuk dan Tetap Resah
Tapi ada yang juga begitu  menghindari "produk hewani" atau menjadi "vegan", lalu mereka mencari  stimulan-stimulan perusak sensor tubuh, yaitu agar mereka menjadi lebih  berselera makan. Dan benar, makanan "vegan" menjadi benar-benar lebih  menimbulkan selera dan mematikan sensor kenyang pada tubuh tanpa bau "amis,  anyir dan bau busuk". Mereka menemukan dunia kuliner yang baru yang tak pernah  mereka kira sebelumnya. Berbagai menu baru mereka temukan dan sungguh membuat  cita rasa baru yang sangat menakjubkan. Para pemula "diet vegan" biasanya  terperangah begitu memasuki gemilau dunia baru ini!
Mereka lalu makan lebih  banyak dan berulang kali tanpa batas hingga tubuh benar-benar kekenyangan  sekalipun makanan yang mereka konsumsi justru membuat mereka berkeringat,  mengantuk dan kecapaian dan merangsang tubuh untuk mengisyaratkan sensor "lapar"  dengan cepat, yaitu karena sebenarnya tubuh belum pernah mendapatkan nutrisi  yang memadai. Jumlah nutrisi yang berguna pada makanan mereka jauh lebih sedikit  ketimbang bagian yang harus dieliminasi atau bahkan dieskresikan oleh tubuh.
Selain itu, karena relatif  (walaupun tidak terlalu banyak), makanan sekedar "vegan" lebih mudah dicerna  ketimbang yang mengandung "produk hewani" maka perut akan cenderung lebih cepat  kosong dan kembali mereka menumpukkan makanan begitu banyak tanpa terserap oleh  sel-sel tubuh dan bisa dimanfaatkan sehingga hanya terakumulasi menjadi  timbunan lemak pada tubuh.
Mereka juga akhirnya  menjadi selalu resah, tidak tenang, akibat tubuh selalu memberikan isyarat "kurang  nutrisi". Mereka juga lalu cenderung mencari stimulan penenang berupa tepung  (baik nasi, roti, mi atau kacang dst) agar pencernaan berlangsung lebih lambat,  membuat mereka mengantuk dan merasa puas. Kejadian ini berulang dan berulang  membuat mereka makin gemuk dan makin gemuk, yaitu karena makanan yang mereka  makan tidak memberikan nutrisi yang memadai dan hanya mengakumulasikan lemak ke  dalam tubuh.
    Lalu, apa yang sebaiknya yang kita lakukan?
    Jadi, masih bolehkah kita  makan nasi, makanan yang dimasak dst? Tentu boleh, siapa yang bisa melarang? Hahahahah..
    Ikuti pembahasan yang  lalu, tentang "Dapatkah  kita Tetap Sehat Walaupun Makan Makanan Matang?" di  https://groups.google.com/forum/?hl=id&fromgroups=#!topic/segarbugarsepanjangmasa/oBWg7gqLB4M.
    Sekalipun  pada pola makan segar, makanan mentah  terpilih adalah yang terbaik, tetapi pada masa transisi, makan makanan  diproses yang agak aman, masih bisa kita lakukan. Yang penting, capailah  peningkatan, jangan pernah mundur dan kembali lagi...Kalau badan kita masih  sehat, tidak perlu melakukan detoksifikasi keras, memperbaiki pola hidup sudah  merupakan detoksifikasi alami yang lembut, yang tidak melelahkan dan yang tidak  membuat kita kesakitan.
    Penuhi  sarapan dengan buah manis segar tak berlemak. Maksimal sekali sehari makan nasi, ubi atau kentang rebus yang tidak  digoreng dalam jumlah yang sedikit dibandingkan porsi makanan segarnya, tentu  tidak akan berpengaruh banyak bagi kesehatan. Stop makan dan minum sekurangnya  2 jam (kalau bisa 4 jam) sebelum tidur malam. Berolahraga. Jemur matahari  siang. Bersyukur kepada Tuhan!
    Selamat  makin sehat, bugar, ceria, bahagia dan menjadi lebih sangat keren!
          -- --
___________________________________
Pola Makan Segar merupakan suatu pola makan yang dapat membuat tubuh memiliki kesempatan lebih besar untuk memulihkan diri, memperbaiki diri dan meningkatkan kesehatan. Kita akan menjadi makin kagum dan terkejut bahwa sesungguhnya tubuh ini begitu indah dan hebat.
Sekalipun "Makanan Segar bukanlah Obat" tetapi ...menjadi lebih sehat, lebih bugar, lebih bersemangat, lebih ceria, lebih bahagia dan menjadi sangat-sangat keren hanyalah sekedar efek sampingan kecil setelah kita melakukan pola makan segar dan pola hidup yang baik.
Ulasan 'seputar kesehatan yang sering tidak kita pikirkan' yang lain dapat didapatkan dengan membuka atau join di :
http://groups.google.com/group/segarbugarsepanjangmasa
__._,_.___