Custom Search

[Konsultasi-Kesehatan] Fw: Segar Bugar Sepanjang Masa: Ikan





Perjalanan Ikan Salmon ( Lanjutan Masalah Ikan)

Walau agak melenceng dari masalah kesehatan, tetapi kita akan mengerti mengapa sekalipun lahir di hulu sungai air tawar, daging ikan salmon mengandung merkuri. Mari kita ikuti perjalanan hidupnya1).

Ikan salmon terus berjuang sejak mulai lahir hingga menemui ajalnya bahkan hingga sudah menjadi bangkai

Dari semua telur, hanya 10% yang berhasil dibuahi dan tetap selamat serta siap menetas. Dan hanya separuh dari telur yang yang dibuahi yang berhasil menetas. Sekitar bulan November (berbintang scorpio ya?), ikan salmon lahir pertama di air sungai yang sejuk, jernih dan tawar. Mereka menetas di bawah tumpukan kerikil dan tanah di dasar sungai.
Begitu menetas, perjuangan hidup yang keras dimulainya. Mereka  harus menggeliat ke atas hidup di antara tumpukan kerikil dan makan plankton. Setelah persediaan makanan habis, 6 bulan kemudian, sekitar bulan Mei dan Juni, dan tubuh mereka agak besar, bersama teman-temannya yang lain, ikan salmon bergerak ke hilir sungai ke arah luat. Mereka beradaptasi dengan keadaan payau di sekitar muara lalu meneruskan perjalan ke laut. Kulitnya berubah menjadi begitu indah berkilauan. Walaupun kelihatannya hanya mengalir begitu saja, tetapi tempat yang indah, suasana damai itu terus dibawanya sepanjang hidup dalam memorinya. Kelak, mereka akan kembali ke tempat itu.
Tetapi, muara penuh dengan predator, seperti burung, anjing laut dan juga beruang, serta terutama manusia. Manusia juga mengejarnya hingga ke tengah lautan. Salmon yang tersisa akan terus berpetualang di lautan bebas hingga 4 sampai 7 tahun. Mereka terus berenang-renang hingga ribuan kilometer dari tempat asalnya. Berbagai mineral laut termasuk racun merkuri dan PCBs yang disebarkan manusia, terserap dan terakumulasi di dalam daging tubuhnya.
Kalau lolos dari predator dan halangan cuaca, ketika sudah dewasa dan beratnya hingga lebih dari 1 kg (berkisar dari 3 kg hingga sekitar 15 kg), mereka akan berjuang untuk berkembangbiak.  Ikan salmon dan teman-temannya berkumpul dan bermigrasi menuju tempat awal mereka menetas. Perjalanan pulang ini juga harus dilalui dengan banyak sekali rintangan. Predator selalu mencari mereka di manapun juga.
Anehnya, dalam perjalanan pulang itu, ikan salmon melakukan puasa. Mungkin mereka akan membersihkan diri dari berbagai hal, antara lain merkuri, sehingga begitu sampai di perairan air tawar kadar merkurinya tinggal 0,022 ppm 2).
Cadangan lemak dalam tubuh merupakan sumber energinya untuk menempuh perjalanan pulang. Tetapi hal ini juga menyebabkan perubahan fisik pada ikan salmon. Banyak ikan salmon yang keletihan dan mudah ditangkap oleh para predatornya, padahal perjalanan pulang ini harus ditempuh beberapa bulan. Makin sulit dan makin sedikit salmon yang berhasil lolos pulang ke rumahnya di hulu sungai. Kalau mereka tersesat, kalau memorinya hilang, kelompok salmon ini akan musna ditelan alam atau mati sia-sia dimangsa para predatornya.
Ikan salmon yang tinggal sedikit itu harus terjuang melawan arus. Mereka harus berenang dengan kuat dan tetap berpuasa, melewati batu-batu dan karang, melompat dan juga mendaki air terjun. Lompatan ikan salmon bisa mencapai 3 meter. Kalau mereka jatuh terhempas di atas batuan tajam atau keras, mereka juga akan mati sebelum perjalanannya usai dan ditinggalkan teman-temannya. Lagi-lagi, predator juga selalu siap menunggu mereka di muara dan dalam perjalanan pulang menentang arus. Salmon-salmon yang kelelahan akan lebih mudah ditangkap oleh para predator.
Memori untuk pulang kembali ke asalnya membuat para salmon terus berjuang gigih  menempuh berbagai rintangan. Menjelang bulan Oktober, begitu sampai, yaitu di hulu sungai, ikan-ikan salmon yang lelah itu masih harus berjuang menggali tanah di dasar sungai. Dengan ekornya mereka menggali tanah hingga kedalaman 25 hingga 30 cm. Tiap ikan salmon betina mengeluarkan telur hingga 3.000 sampai 8.000 butir dan siap dibuahi oleh salmon jantan. Setelah proses pembuahan selesai, ikan salmon jantan dan betina mendorong kerikil dan tanah untuk kembali menutup lubang di dasar sungai itu. Selama beberapa hari salmon jantan dan betina itu terus berada di sekitar sarang dan akhirnya mati kehabisan energi. Paling tinggi 5% yang bisa bertahan hidup dan kembali mengikuti aliran sungai kembali ke laut dan mati di laut.
Mereka yang mati, bangkainya dimakan oleh binatang lain atau mengendap di dasar sungai, terfenmentasi dan menjadi sumber mineral yang baik bagi alam sekitar dan juga menjadi pupuk alami yang baik. Pupuk alami ini disiapkan agar menjadi sumber makanan plankton, yang akhirnya plankton-plankton itu menjadi sumber makanan yang baik bagi para salmon yang baru menetas sebulan kemudian..
Sejak masih hidup hingga sudah menjadi bangkaipun mereka terus berjuang demi generasi masa mendatang. Hidup dengan penuh keseimbangan bersimbiose dengan makhluk lain seperti tanaman menyiapkan makanan kepada spesies yang cocok membantunya3).
Apa yang kita dapat dari perjuangan gigih dari ikan salmon, sejak menetas hingga telah menjadi bangkai di atas? Akankah kita masih ingin menjadi predator ikan salmon dan ikan-ikan serta hewan laut yang lain?
(Sayangnya, karena mereka juga membawa merkuri yang mereka peroleh di lautan, merkuri itu juga menambah kontaminasi di daerah hulu sungai)

Makan buah manis matang tak berlemak, lengkapi dengan sayur segar berwarna hijau..
dan kalau bisa organik (karena akan makin mengurangi resiko paparan pestisida dan tentu juga lebih bernutrisi sesuai kebutuhan tubuh)
merupakan pilihan yang lebih bijak bagi kesehatan tubuh maupun lingkungan
dan jangan lupa, mari kita usulkan kepada semua pihak agar menghentikan penggunaan merkuri dan PCBs dalam industri .
 
Selamat menjadi makin sehat, segar, bugar dan keren!
--------------------------------
2)Memang jauh di bawah ambang batas yang ditentukan oleh FDA yaitu 1 ppm. Jadi, sekitar maksimum 50 salmon per minggu yang boleh dikonsumsi. Cukup banyak ya? Tetapi kita juga akan mengakumulasikannya sepanjang hidup dalam lemak. Apakah kita akan mengambil resiko ini?
3) "Meraih Kebijaksanaan dan Pesan Moral  dari Tumbuhan", Terinspirasi dari buku tulisan Victoria Boutenko, MA,
 
 

2012/6/26 light 99 <quanyinyogi@gmail.com>
Tanya jawab tentang  Ikan Mentah, lanjutan
 
Di berbagai milis dan japri, masih banyak tanya jawab tentang "ikan", apakah layak dimakan atau tidak, dan ini adalah ringkasan pembahasannya ...
 
 
Tanya : Lalu, apa yang bisa kita makan? Bukankah semua yang diciptakan Tuhan untuk kita nikmati?
Jawab:
Di tengah laut, kita sulit mendapat ikan kecil. Dulu memang banyak ikan di tengah laut, tapi sekarang sudah disapu bersih oleh kapal-kapal besar. Mereka menyapu ikan besar dan ikan kecil. Dengan jaring besar mereka mengangkat semua ikan. Ikan-ikan kecil yang tersangkut di jaring dan yang mati tercepit dan mulai membusuk, dibuang lagi ke laut membuat pencemaran dan kerusakan laut makin tinggi.
 
Ikan kecil sebagian besar di dapat dari tambak. Dan kita tahu bahwa tambak selalu berada di dekat muara, tempat berakhirnya segala aliran limbah rumah tangga dan industri yang mengalir melalui sungai menuju ke laut.
 
Tidak semua yang diciptakan Tuhan bisa kita makan. Bahkan, tidak semua buah dan daun juga bisa kita makan bukan? Daun ganja, misalnya. Sejumlah buah dan daun juga ada yang beracun.
 
Kalau dulu orang menganggap ikan sebagai salah satu makanan, tetapi masih layakkah ikan pada saat ini kita makan?
 
Masih banyak buah dan sayur yang layak kita makan, yang tidak mengandung merkuri atau pencemaran pestisida. Mengapa kita tidak memilih yang aman dan baik?
 
 
Tanya : Apakah informasi ini hanya untuk orang di Amerika Serikat?
Jawab:
Tentu tidak. Data banyak diambil dari mereka karena mereka lah yang lebih banyak meneliti dan mempublikasikan data.
 
 
Tanya : Bagaimana dengan industri perikanan?
Jawab:
Sebaiknya pemerintah mulai mengarahkan mereka ke usaha-usaha yang lebih ramah lingkungan dan lebih berkelanjutan, baik secara ekonomi maupun kesehatan masyarakat dan lingkungan.
 
Budidaya rumput laut, merupakan salah satu contohnya. Tapi, apakah rumput laut tidak mengandung merkuri? Mungkin juga benar, tetapi tumbuhan tidak mengakumulasikan merkuri di dalam tubuhnya, jadi kadarnya jauh-jauh lebih kecil dibanding yang terdapat pada daging hewan air.
 

Tanya : Apakah bawal, trout dan tuna  memiliki kandungan merkuri yang relatif rendah dan aman untuk dimakan?
 
Jawab:
 
Sekalipun kadar merkuri pada tuna lebih rendah ketimbang yang terdapat pada ikan hiu dan ikan pedang, tetapi lagi-lagi Badan Pangan dan Obat (FDA) Amerika Serikat mengingatkan agar membatasi makan tuna, jangan sampai lebih dari 6 ons (600 gram) per minggu.
 
Artinya, sekalipun tidak lewat batas, jika kita makan tuna, bawal dan atau trout, berarti kita mengakumulasikan merkuri ke dalam tubuh bukan?
 
 
Tanya : Ambang batas yang diberikan oleh FDA adalah 1.00 ppm. Bagaimana dengan negara lain?
Jawab:
 
Di Indonesia tidak tahu. Tetapi di Thailand dan India hanya 0.5 ppm, bahkan Jepang (0.4 ppm), Inggris (0.3 ppm), China (0.3 ppm), saran WHO (1 ppm), Filipina (1 ppm), Australia (1 ppm), Croatia (1.5 ppm) dst.
 
 
Tanya : Kalau tidak makan ikan, kita sulit mendapatkan asam lemak omega 3. Benarkah?
 
Jawab:
 
Kacang walnut, flax seeds, biji adas merupakan sumber omega 3 yang pasti bebas merkuri. Tentu, kita tidak mau mendapatkan omega 3 sambil meracuni tubuh dengan merkuri bukan?
 
 
Tanya : Merkuri tidak berbahaya, masih banyak bahan yang lain yang lebih buruk. Benarkah?
 
Jawab:
 
Benar. Tapi, bahan beracun yang lain tidak terlalu banyak terdapat dalam bahan yang disangka orang sebagai "makanan". Karena banyak orang makan ikan dan hewan air maka merkuri itu akan terakumulasi ke dalam tubuhnya, dari tahun ke tahun.
 
 
Tanya : Mestinya ikan yang terkontaminasi tidak boleh dijual. Jadi yang terjual, mestinya juga aman. Kalau tidak aman, tentu sudah lama pemerintah bertindak.
 
Jawab:
 
Benarkah bisa begitu ketat dan disipilin? Agaknya pemerintah-pemerintah di dunia hanya memberikan ambang batas tanpa melakukan tindakan tegas. Semua hanya dalam bentuk imbauan, tetapi tidak pernah dilakukan tindakan penarikan atau pembuangan ikan-ikan dan hewan air terkontaminasi dari pasar dan toko-toko swalayan. Mari kita berikan saran ke pemerintah untuk meneliti dan mengamati kadar merkuri pada ikan dan hewan laut di pasaran dan segera membuat tindakan lanjut atas penelitian tersebut.
 
Semoga semua orang dan lingkungan,  
bisa makin sehat, segar, bugar dan juga makin keren ....!
 

2012/6/25 light 99 <quanyinyogi@gmail.com>
Tanya jawab tentang  Ikan Mentah
 
Karena terobsesi oleh pengetahuan yang keliru tentang kebutuhan protein dan karena mereka menyadari tentang bahaya lemak maka banyak orang yang beralih ke ikan dan makanan laut untuk mendapatkan protein, yaitu sebagai alih-alih mendapatkan protein dari daging yang tentu saja banyak mengandung lemak. Bahkan tidak jarang praktisi kesehatan yang menganjurkan orang-orang untuk mengkonsumsi ikan. Tetapi, benarkah aman ikan itu?
 
Ikan bisa mengandung merkuri dan  polutan industri pada tingkat yang sangat tinggi. Polutan ini disebut dengan polychlorinated biphenyls (PCBs) dan disimpan ikan di dalam dagingnya. Sesuai dengan penelitian,jika ibu mengandung mengkonsumsi PCBs dalam jumlah banyak akan berpengaruh terhadap perhatian, ingatan dan IQ si bayi.
(dicuplik dari "Making a Healthy Baby" oleh Dr. Bruce Miller, a member of the Linus Pauling Institute of Science Medicine).
 
Padahal merkuri dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan gangguan syaraf serta sangat berpengaruh kepada perkembangan otak bagi janin dan balita.
 
Tetapi, Badan Pegawasasan Obat dan Makanan (FDA) di Amerika Serikat pun memandang sebelah mata kepada ikan dan mereka lebih tertarik mengawasai kandungan merkuri pada kosmetik. Mengapa FDA tetap memperbolehkan penggunaan merkuri pada vaksin (bahkan dengan ambang batas 50 kali lipat yang terdapat pada kosmetik)? Mengapa FDA tidak melarang konsumsi ikan?1)
 
 
Berikut ini adalah ringkasan tanya jawab yang sering diajukan melalui japri dan berbagai cara yang lain....
 
 
Tanya : Apakah semua ikan mentah mengandung merkuri dan tidak aman kita konsumsi?
Jawab:
 
Walaupun mungkin terasa sangat tidak enak didengar oleh para pengusaha ikan, restoran seafood dan seterusnya, ini adalah sebuah pilihan dan kenyataan yang perlu diungkapkan.
Merkuri ada di mana-mana. Sesuai dengan Ahli Toksin Mike Bolger Ph.D dari FDA ada sekitar 2.700 hingga 6.000 ton merkuri per tahun dilepaskan ke atmosfer secara alami baik dari kerak Bumi dan lautan. Sekitar 2.000 hingga 2.000 tahun dilepaskan ke atmosfer karena kegiatan manusia, terutama dari limbah pembakaran rumah tangga dan limbah industri dan terutama dari limbah pembakaran bahan bakar fosil seperti batubara2).
Uap merkuri dengan mudah bertebaran di atmosfer, tersimpan di tanah dan air, lalu akhirnya sebagian dilepaskan kembali ke atmosfer. Jejak merkuri ini larut ke dalam air dan beberapa jenis bakteri mengubah sistem kimianya, mengubah merkuri menjadi metil merkuri yang merupakan bentuk yang lebih beracun ketimbang merkuri itu sendiri.
Ikan mengkonsumsi metil merkuri dari air yang terserap melalui insangnya dan dari makanan yang terdapat para organism air. Ikan predator yang lebih besar akan mengakumulasikan metil merkuri yang lebih banyak dari ikan-ikan atau organism air yang lain yang menjadi mangsanya.
Metil merkuri terikat kuat dengan protein yang terdapat pada jaringan tubuh dan otot ikan.
100% ikan di perairan Amerika Serikat terkontaminasi oleh merkuri3). 66% darinya mengandung kadar merkuri yang melebihi ambang batas yang ditentukan olen EPA (Environmental Protection Agency). Dari penelitian yang sama, yang dilakukan antara tahun 1998 hingga 2005, ikan dan hewan laut yang terdapat di Asia Selatan lah yang memiliki kadar merkuri paling tinggi.
Oleh karena itulah maka USFDA (Badan Pegawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat) memberikan batasan makan ikan bagi ibu hamil dan ibu yang menyusui. Mereka memberikan ambang batas aman untuk mentolelir pengkonsumsi ikan.
US EPA (Environmental Protection Agency) mencatat bahwa di Amerika Serikat, tiap tahun sekitar 630.000 bayi lahir dengan kadar merkuri yang tinggi4)
Tapi, mengapa kita harus mengkonsumsinya? Mengapa kita mau mengakumulasikan merkuri dan PCBs ke dalam tubuh? Apakah kita menunggu semuanya menjadi berlebihan dan meracuni tubuh dan baru berhenti ketika sudah begitu parah sehingga apapun tak bisa kita konsumsi lagi?
Tanya : Tetapi, kenapa orang Jepang pintar-pintar padahal tiap hari mereka makan ikan bahkan termasuk ikan mentah? Apakah wasabi yang digunakan pada masakan Jepang dapat mengeliminasi merkuri?
Jawab:
 
Tentu bukan hanya orang Jepang yang pintar-pintar, tetapi juga orang Indonesia dan bahkan juga orang di seluruh dunia. Namun, banyak juga orang di manapun mereka berada yang keracunan.
 
Kasus kematian akibat merkuri pada ikan justru pertama kali ditemukan di Jepang, yaitu pada tahun 1956. 111 orang meninggal karena keracunan merkuri. Mungkin, hal itu terjadi karena Jepang merupakan negaa pengkonsumsi ikan terbesar di dunia. Karena terjadi di daerah Minamata maka kasus itu sering dikenal juga sebagai kasus Minamata5).
 
Kasus ini berlanjut hingga 30 tahunan. Hingga bulan Maret 2011, terdapat 2265 orang yang teracuni dan 1.784 di antaranya meninggal dunia.
 
Penyebatan penyakit Minamata, kasus merkuri itu, terjadi lagi di Nigata dan berawal pada tahun 1965. 120 orang teracuni merkuri di Nigata.
 
Sejumlah ikan, di Minimata, Jepang, mengandung merkuri hingga 440 ppm padahal ambang batas atas yang diperbolehkan oleh FDA hanyalah 0,3 ppm6).
 
Wasabi atau pemanasan hanya bisa membunuh bakteri, tetapi tidak akan pernah bisa melenyapkan kandungan mineral seperti merkuri dan PCBs.
 
Jadi, apakah kita akan terus mengkonsumsi ikan? Mengapa terus ambil resiko mengakumulasikan merkuri dan PCBs ke tubuh?
 
Tanya : Bagaimana dengan "minyak ikan, squalene dst" untuk mendapatkan omega3?
Jawab:
 
Tentu bukan pilihan yang baik. Hati berfungsi sebagai filter racun. Demikian pula hati ikan. Padahal untuk mendapatkan omega 3 dari minyak ikan, perusahaan akan mengambil lemak yang terdapat pada hati ikan. Apakah kita juga akan mendapatkan omega 3 sekaligus meracuni tubuh?
 
Tanya : Bagaimana dengan ikan air tawar?
Jawab:
 
Kalau tidak merkuri, di udara di atas darat terdapat juga PCBs. Makin lengkaplah derita perairan di daratan ( di kolam-kolam, danau dst). Merkuri dan PCBs menyebar ke mana-mana.
 
Jadi, demi kesehatan kita sendiri, kesehatan lingkungan dan menghindari pencemaran lingkungan yang makin parah, berhentilah makan ikan dan hewan air. Hindarilah semua produk hewani dan mari kita ciptakan perdamaian dunia.
Hentikan peperangan dalam tubuh kita, hentikan peperangan di mana pun juga
dan
Selamat makin sehat, segar, bugar dan sangat keren!
------------------------------------
 
4) Susan E. Schober, PhD; Thomas H. Sinks, PhD; Robert L. Jones, PhD; P. Michael Bolger, PhD, DABT; Margaret McDowell, MPH, RD; John Osterloh, MD, MS; E. Spencer Garrett, MS; Richard A. Canady, PhD, DABT; Charles F. Dillon, MD, PhD; Yu Sun, PhD; Catherine B. Joseph, MSPH; Kathryn R. Mahaffey, PhD, "Blood Mercury Levels in US Children and Women of Childbearing Age", Journal of the American Medical Association vol 289(13): 1667-1674, 2003.
5) Minamata Disease : History and Measures:  http://www.env.go.jp/en/chemi/hs/minamata2002/ch2.html)
6)catatan : kadar merkuri yang pernah disebutkan sebelumnya (lihat pembahasan sebelumnya) adalah konsentrasinya, bukan dari berat keseluruhan ikan. Tertulis satuannya adalah ppm. Satu ppm setara dengan 1 miligram sesuatu per 1 liter air/larutan atau per kg sesuatu yang padat (dalam hal ini ikan), jadi 1 ppm = 1 mg/kg.

2012/6/23 light 99 <quanyinyogi@gmail.com>

Mengapa ikan menebarkan bau amis???

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ikan hidup tidak berbau amis. Kalau laut berbau amis, itu tandanya banyak hewan laut yang mati di situ. Laut yang tidak tercemar, laut yang masih bisa mengadaptasi atau membersihkan racun dan limbah dari daratan akan "tidak berbau".

Ikan atau hewan laut yang mati, protein di tubuhnya akan cepat membusuk sehingga merebaklah  aroma amis merebak ke mana-mana. Ikan mengurai atau membusuk jauh lebih cepat daripada daging-daging jenis lain. Ikan dan hewan laut yang lain berbeda dengan hewan darat. Hewan laut mengurai jauh lebih cepat karena aksi enzim-enzim dan bakteri. Bau amis hewan laut berasal dari hasil penguraian (dekomposisi), terutama amonia, berbagai senyawa belerang dan bahan kimia bernama amina yang berasal dari hasil penguraian asam-asam amino. Khususnya udang dan kepiting, mereka  menebarkan aroma amis paling tinggi, karena mereka adalah penyerap racun laut paling tinggi. Mereka adalah pembersih seluruh limbah ruang tangga dan racun pabrik yang mengalir dari sungai.

Bakteri pembusuk dalam dan pada ikan lebih efisien dibandingkan pada hewan darat karena bakteri tersebut dirancang untuk hidup di laut yang dingin. Hangatkan sedikit saja, bakteri itu akan bekerja lebih giat. Itulah mengapa kalau orang makan ikan yang hangat akan lebih mudah keracunan.

Para predator ikan memangsa ikan dalam kondisi benar-benar segar (ketika mereka masih di laut) untuk menghindari keracunan, tetapi manusia sering meracuni dirinya sendiri dengan terus mengkonsumsi ikan. Selain itu, berbeda dengan manusia, predator itu dilengkapi dengan enzim yang berguna untuk melenyapkan bakteri dari mangsanya ketika bakteri itu mulai berkembang dalam suasana hangat di perutnya.

Kalau pergi ke tempat penjualan makanan laut, entah tempat makan atau pasar, dari jauhpun kita akan sudah mencium bau busuk dari bangkai-bangkai hewan tersebut. Ketika udang masih di akuarium, ketika kerang masih hidup dan terikat kuat di kotak penyimpanan..., bau mereka tidak ke mana-mana. Tetapi, begitu digoreng, begitu direbus, seketika bau busuk itu menyebar jauh-jauh ke mana-mana. Mereka yang sudah terbiasa makan biasa makan 'seafood', justru akan kecanduan menikmati bau anyir dan busuk tersebut tanpa peduli bahwa semua itu akan mengakumulasikan racun ke dalam tubuh. 

Bahkan, saking kecanduannya, mereka juga akan siap dengan "obat anti alergi" sebelum mulai makan...Karena kecanduan pula, mereka rela meracuni diri dan lalu memeranginya dengan bantuan tentara lain berupa obat. Walaupun mereka juga sadar bahwa bantuan tentara luar itu juga akan merusak dan menghabisi pertahanan tubuh kita yang lain, tetapi kata mereka "tidak ada pilihan"...., karena mereka terlanjur ketagihan pada "barang busuk dan anyir" tersebut.

Banyaklah makan buah segar manis tak berlemak dan makin sering makan sayur segar berwarna hijau, supaya rasa kecanduan itu akan makin hilang dan .....
selamat menikmati hidup dengan lebih sehat, segar, bugar dan keren serta tentu dan pasti jauh lebih ramah lingkungan!
 

2012/6/23 light 99 <quanyinyogi@gmail.com>
 

Ikan Mentah
 
Beberapa orang mengatakan bahwa telur mentah, daging sapi setengah matang lebih berguna bagi tubuh dan demikian juga ikan segar. Tapi, apakah bagian tubuh dari bangkai yang mati dengan ketakutan masih bisa dikatakan segar?
 
Conscious Eating
Dalam bukunya yang berjudul Conscious Eating, Dr. Gabriel Cousens menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang sangat erat antara jumlah ikan yang dikonsumsi seorang ibu dengan perkembangan otak anaknya. Makin banyak ikan yang dimakan seorang ibu yang mengandung, makin rendah kemampuan (IQ) verbal anaknya.
 
Anak-anak lebih peka terhadap racun ketimbang orang dewasa. Hal ini terjadi karena ketika mereka masih belia, tubuh mempunyai pertahanan tubuh yang lebih cerdas. Orang dewasa juga terpengaruh oleh racun tetapi agak lambat pengaruhnya.
 
Dr. Gabriel Cousens mengemukakan bahwa daging ikan memiliki tingkat PCBs1) dan pestisida yang lebih tinggi dari daging ternak, dan tentu saja sudah pasti jauh-jauh lebih tinggi dari pada kandungan racun hama yang terdapat pada sayuran dan buah yang sudah dicuci dengan baik.
 
Eat to Live
Selain itu,  Dr. Joel Fuhrman dalam bukunya yang berjudul Eat to Live menjelaskan bahwa bila seorang ibu makan ikan makin banyak maka makin tinggi tingkat merkuri yang dikonsumsi oleh anaknya sehingga bisa menyebabkan cacat lahir, kejang-kejang, kelambatan mental, tidak bisa berkembang dengan baik dan mengalami kelumpuhan otak. Hal serupa akan makin banyak terjadi jika ibu tersebut makan lebih banyak ikan ketika dia mengandung.
 
Bahan-bahan kimia beracun yang lain yang terkonsentrasi pada daging ikan juga dapat mengakibatkan tuli, kebutaan, kerusakan otak dan kanker.
 
Merkuri dan PCBs
Padahal, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh US Geological Survey2), semua ikan dan hewan laut tercemar oleh merkuri. Di laut, mula-mula merkuri berupa endapan. Sejumlah mikro-organisme mengubah endapan merkuri menjadi unsur organik yang disebut dengan metilmerkuri. Ikan menyerapnya melalui insang dan jaringannya. Merkuri mengikatkan diri dengan protein pada otot-otot ikan sehingga tak mungkin terlepas walaupun dicuci ataupun dimasak.
 
Konsentrasi merkuri pada ikan menjadi makin tinggi akibat terjadinya akumulasi biologis. Makin besar jenis ikannya, makin tinggi racun yang dimilikinya. Bahkan konsentrasi merkuri pada Ikan-ikan predator sebesar tuna, ikan pedang, hiu dan mackerel bisa mencapai 10.000 kali lebih besar daripada konsentrasi merkuri pada lingkungan sekitarnya3).
 
Dan diperkirakan 75% penyerapan merkuri yang terjadi pada tubuh manusia adalah terjadi karena mereka makan ikan atau hewan air yang laut.
 
 
Badan Pengawasan Pangan dan Obat Amerika Serikat dan Canada
Badan Pangan dan Obat AS (USFDA), Badan Pengawasan Makanan Canada (CFIA, Canadian Food and Inspection Agency) dan sejumlah bahan pengawasan makanan di berbagai negara memberikan himbauan agar ibu yang hamil dan anak-anak muda membatasi dan lebih selektif dalam makan ikan. Di Canada,  para ibu hamil dan ibu yang sedang menyusui dianjurkan untuk tidak mengkonsumi ikan lebih daripada 150 gram per bulan.
 
 
Makanan Tercemar
Sekalipun semua limbah rumah tangga dan limbah industri serta sampah dibawa oleh air sungai ke laut dan berkumpul di laut, tetap saja laut menjadi jernih. Berbagai kehidupan di laut memfilter semuanya menjadi mesin pembersih bagi laut. Apakah kita akan makan makhluk air yang berguna tersebut? Apakah kita akan mengambil kembali segala racun dan sampah tersebut dan memasukkannya ke dalam tubuh?
 
 
Ikan Air Tawar
PCBs terbang ke mana-mana dan terkumpul di sungai dan akhirnya ke rawa, danau, atau tempat penampungan air. Semua hewan air akan mengakumulasikannya. Akankah kita juga akan mengkonsumsinya sementara kita terus ketakutan dengan "formalin", "pengawet" dst, dst?
 
Racun pestisida terkumpul di danau dan kolam. Melalui insangnya, pestisida itu masuk ke dalam tubuh ikan dan berakumulasi di dalam dagingnya. Sementara itu kita terus risau dengan pestisida pada buah dan sayuran yang relatif lebih gampang kita bersihkan, tanpa pernah berpikir bahwa kandungan pestisida pada hewan air justru jauh-jauh lebih tinggi dan tak pernah bisa kita bersihkan terlebih dahulu.
 
Cara paling baik untuk membersihkannya adalah dengan cara "jangan makan ikan dan produk ikan".
 
Belum lagi kalau ikan yang dipelihara di tambak. Selain kotoran manusia sendiri, semua limbah rumah tangga akan berhenti di tambak-tambak itu dan jadi makanan ikan dan hewan laut. Perhatikan tambak udang, semua ada di muara bukan?

Apakah kita juga akan mengganggu keseimbangan alam ini?
 
 
Jadi
Oleh karena itu semua, sekalipun tidak dimasak, ikan mentah tetap bukanlah 'makanan yang cocok untuk manusia' atau 'makanan segar' atau 'makanan kehidupan'. Agar sehat dan tidak mengakumulasikan racun, marilah kita berhenti makan ikan dan makin banyak makan makanan segar (buah manis matang tak berlemak dan sayur segar berwarna hijau).
 
Tidak ada ikan dan produk yang terbuat dari ikan yang cocok dengan tubuh kita.
 
Selamat menjadi makin sehat, segar, bugar, bahagia dan keren!
 
 
 
1) Sebenarnya PCBs digunakan sebagai bahan campuran yang digunakan pada industri, seperti pada pelapisan kabel PVC, kapasitor dan berbagai peralatan elektronik untuk memperkuat ketahanannya terhadap panas dan api. Tetapi, bahan kimia organik PCBs ini juga sangat mempengaruhi kesehatan, terutama janin, bayi dan anak-anak. Orang dewasa juga terpengaruh, tetapi reaksinya sedikit lebih lambat. Makin banyak orang menyerap PCBs makin tinggi resikonya menderita kanker dan juga akan makin besar pengaruhnya terhadap sistem kekebalan dan reproduksinya.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa PCBs juga mengganggu sistem syaraf. Misalnya(http://www.edf.org/page.cfm?tagID=15904):
-          Anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang banyak makan ikan yang mengandung PCBs akan memiliki kepala yang lebih kecil, berkurang kemampuan visualnya, mudah lupa, sulit belajar dan mengalami perkembangan otot yang lambat.
 
 
--
-- Pola Makan Segar merupakan suatu pola makan yang dapat membuat tubuh memiliki kesempatan lebih besar untuk memulihkan diri, memperbaiki diri dan meningkatkan kesehatan. Kita akan menjadi makin kagum dan terkejut bahwa sesungguhnya tubuh ini begitu indah dan hebat. Sekalipun "Makanan Segar bukanlah Obat" tetapi ...menjadi lebih sehat, lebih bugar, lebih bersemangat, lebih ceria, lebih bahagia dan menjadi sangat-sangat keren hanyalah sekedar efek sampingan kecil setelah kita melakukan pola makan segar dan pola hidup yang baik. Ulasan 'seputar kesehatan yang sering tidak kita pikirkan' yang lain dapat didapatkan dengan membuka atau join di : http://groups.google.com/group/segarbugarsepanjangmasa









__._,_.___


Membutuhkan bantuan Jasa Recruitment & Headhunter Service ?
Bantuan Training, Konsultasi, Project Perusahaan atau anda sendiri ?
Segera hubungi Konsultan Indonesia untuk kebutuhan anda.
Email : corporate@konsultan-indonesia.com
        http://www.konsultan-indonesia.com
        Mastering Your Resources




Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

[Konsultasi-Kesehatan] OOT: MEMAAFKAN ITU INDAH

Morning: Mengampuni dan memaafkan yg bersalah kepada kita, sesungguh nya menguntungkan kedua pihak terutama pihak yg memaafkan. Menyimpan dendam dan kebencian hanya akan melukai dan menyakiti diri sendiri. Hidup yg bahagia adalah hidup dgn penuh kasih sayang dan memaafkan. Rgds Iswardeni. MELEPASKAN KEBENCIAN DAN DENDAM AKAN MELEGAKAN HATI. Aamiin YRA
Powered by Telkomsel BlackBerry®

------------------------------------

Membutuhkan bantuan Jasa Recruitment & Headhunter Service ?
Bantuan Training, Konsultasi, Project Perusahaan atau anda sendiri ?
Segera hubungi Konsultan Indonesia untuk kebutuhan anda.
Email : corporate@konsultan-indonesia.com
http://www.konsultan-indonesia.com
Mastering Your ResourcesYahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Konsultasi-Kesehatan/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Konsultasi-Kesehatan/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
Konsultasi-Kesehatan-digest@yahoogroups.com
Konsultasi-Kesehatan-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
Konsultasi-Kesehatan-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Custom Search