Custom Search

Re: [Konsultasi-Kesehatan] ANEMIA PLASTI



Semoga bermanfaat. Rgds. Iswardeni
ANEMIA (HEMOGLOBIN/ Hb KURANG DARI NORMAL  12g/ dl
#Penyakit anemia sebenarnya bukan merupakan suatu penyakit tapi merupakan gejala suatu penyakit. Anemia berarti menurunnya konsentrasi hemoglobin (Hb) di dalam darah. Pada pemeriksaan laboratorium dijumpai :
-Pria : Hb < 14 g/dl, Ht < 41%, jumlah eritrosit < 4,5 juta/ml
-Wanita : Hb < 12 g/dl, Ht < 37%, jumlah eritrosit < 4 juta/ml .
Hemoglobin adalah protein yang mengandung zat besi dan melaksanakan fungsi pengangkutan oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh. Untuk membentuk butir darah merah, sumsum tulang membutuhkan bahan baku yang cukup yakni zat besi, asam amino,vitamin B12, asam folat, B2, B6, vitamin C, E; mineral (kobalt dan tembaga) serta hormon erythropoeitin.
Secara umum anemia disebabkan oleh :
1.Penurunan produksi:
-anemia defisiensi: zat besi, vitamin B12 (anemia pernisiosa), asam folat.
-anemia aplastik: ketidaksanggupan sumsum tulang membentuk darah.
2.Peningkatan penghancuran :
-anemia karena perdarahan: maag, haid yang banyak, epistaxis, infestasi cacing, perdarahan saluran cerna akibat obat analgesik.
-anemia hemolitik: karena umur eritrosit yang pendek sehingga mudah hancur.
Jadi bila seseorang menderita anemia maka perlu ditelusuri penyebabnya dan bukan melulu karena faktor makanan yang kurang. Tubuh manusia sebenarnya hanya dapat menyerap sedikit zat besi yang dimakan yakni sekitar 20 % tetapi dapat mendaur ulang zat besi yang didapat dari hasil penghancuran butir darah merah yang telah mati (umur > 120 hari). Jadi kebutuhan zat besi dari makanan sesungguhnya hanya sedikit dan dari penelitian diketahui bahwa pada anemia akibat kekurangan zat besi sebenarnya yang paling menentukan adalah asupan vitamin C yang dapat membantu usus halus untuk menyerap zat besi dari makanan untuk masuk ke dalam tubuh. Oleh sebab itu dianjurkan untuk mengkonsumsi cukup vitamin C pada saat makan atau dapat juga meminum 1 gelas jus jeruk sesudah makan. Secara umum pada vegetarian sebenarnya tidak ada masalah karena secara umum banyak vitamin C yang dimakan seperti sayur, buah, kentang, tomat, air jeruk, kubis dll yang akan mengubah zat besi Ferri menjadi Ferro yang siap untuk diserap. Beberapa hal penting yang perlu diingat adalah menghindari teh, kopi pada waktu makan dan hanya diperbolehkan minimal > 1 jam sebelum makan dan juga makanan yang mengandung phytate seperti dedak/ sekam dan cereal utuh. Juga zat fosfat yang ditambahkan dalam minuman ringan, es krim, manisan dapat mengurangi penyerapan zat besi. Demikian juga halnya dengan makanan tinggi Kalsium seperti susu tidak boleh diminum bersamaan dengan makanan.
Adapun sumber zat besi adalah: sayur hijau (bayam, daun singkong, kangkung,daun pepaya dll), palawija, kuning telur (lebih tinggi dari daging), buah kering seperti kismis, kacang-kacangan, wijen, cabe rawit, jamur dll. Kebutuhan sehari: 13 mg pada pria dan 18 mg pada wanita (menurut RDA di Amerika). Di Indonesia disarankan 20 mg sehari.
Sumber vitamin B12 yang penting seperti: tempe, telur, susu, rumput laut, cereal yang diperkaya, suplemen dari obat.
Sumber asam folat terutama dalam sayuran yang berwarna hijau. Semua makanan yang dibutuhkan sebenarnya telah tersedia pada diet vegetarian sehingga tidak ada alasan kekhawatiran terhadap anemia. Dan hal ini memang terbukti dari penelitian di dunia di mana tidak terdapat bukti korelasi yang bermakna antara anemia dengan pola hidup vegetarian.
Anemia merupakan suatu kondisi tubuh manusia dengan kadar hemoglobin (Hb), yakni protein dalam sel darah merah yang berfungsi membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh bagian tubuh, berada di bawah ukuran normal, yaitu kurang dari 12 g/ dl.
Kriteria seseorang terkena anemia apabila: Pria Hb kurang dari 13 g/ dl; Wanita Hb kurang dari 11 g/ dl; Anak-anak 1-5 th Hb kurang dari 11 g/ dl.
>Anemia ringan Pria 10-14 g/ dl; Wanita 10-12 g/ dl.
>Anemia berat/ akut Pria Wanita apabila di bawah 10 g/ dl
Hb normal Pria 13,5 -18 g/ dl (desi liter darah); Wanita 11,5 – 16 g/ dl
Hematocrit mengukur persentase total sel darah merah pada darah.
Level hematocrit normal berkisar antara 40-52 % pada pria dan 35-46 % pada wanita.
Level eritrosit (sel darah merah) kurang dari 41 % (pria) dan 35 % (wanita)
Anemia ringan memiliki Level hematocrit normal berkisar antara 35-40 % pada pria dan 30-35 % pada wanita.
Tanda-tanda dan gejala anemia: kelelahan; lemah; jantung berdebar; nafas pendek; pusing (terutama ketika beranjak dari posisi duduk atau tidur); kulit pucat; badan cenderung terasa dingin. Seorang yang menderita anemia tidak merasa sehat seperti layaknya orang yang memiliki tingkat Hb normal, asupan oksigen berkurang sehingga terjadi penurunan kapasitas otot dan jaringan, sehingga timbul gelala lemah-lesu-lalai-lungai
Kelelahan memang dapat diakibatkan oleh berbagai faktor, namun kondisi ini merupakan gejala yang mudah terlihat pada penderita anemia.
Anemia dapat diderita mulai dari bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, dewasa maupun lanjut usia, namun yang rentan adalah ibu hamil dan balita.
Anemia terjadi, al:
-Kekurangan hemoglobin yang merupakan protein dalam sel darah merah, yang mengantar oksigen dari paru-paru ke bagian tubuh lain. Anemia menyebabkan kelelahan, sesak nafas, dan pusing.
-Karena berkurangnya kandungan zat besi dari makanan yang dikonsumsi setiap hari dan meningkatnya kebutuhan tubuh terhadap zat besi (pd anak-anak dan ibu hamil)
-Kekurangan darah dapat terjadi akibat adanya perdarahan akut. Ketika terjadi perdarahan yang hebat, biasanya belum terlihat gejala anemia. Perdarahan itu biasanya tidak disadari, sedikit-sedikit tetapi dalam waktu yang lama. Jika ini terjadi lakukan transfusi darah.
-Mineral besi, vitamin B 12 dan asam folat merupakan nutrisi yang penting dalam pembentukan sel darah. Kekurangan ketiga unsur tersebut dapat menyebabkan anemia. Anemia karenan kekuangan zat besi ditandai dengan adanya perubahan pada kulit, kulit pucat dan kusam, terjadi kerusakan kelenjar secara terus menerus, seperti lidah menjadi halus dan bibir serta sudut-sudut mulut tampak pecah-pecah dan berwarna kemerahan. Kekurangan zat besi menunjukan tubuh kekurangan hemoglobin dan oksigen. Setiap hari tubuh membutuhkan sekitar 20 miligram zat besi dari makanan. Hanya 2 mg zat besi yang diserap tubuh, sisanya dibuang bersama tinja. Zat besi dalam tubuh berkisar 2-4 gram atau sekitar 50 mg dalam setiap kilogram berat badan pada lelaki dewasa pada perempuan hanya 50 gram.
Kebutuhan tubuh terhadap vitamin B 12 sama pentingnya dengan zat besi. Vit B 12 bersama zat besi berfungsi sebagai pembentuk sel darah merah. Kekurangan vit B 12 tidak hanya memicu anemia melainkan dapat mengganggu sistem saraf.
Tujuh Langkah Atasi Anemia
Pada kasus anemia defisiensi zat besi, folat, atau vitamin B 12 cara yang dapat dilakukan adalah mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi:
1.Sumber zat besi adalah daging berwarna merah (sapi, kambing, domba), buncis, sayuran hijau, telur, kacang-kacangan, sea food. Sumber folat adalah buah segar, sayuran hijau, kembang kol, hati, ginjal, produk olahan susu. Sebaiknya sayuran dikonsumsi mentah atau setengah matang. Sumber vitamin B 12 adalah daging dan produk olahan susu, daging, hati, ginjal, tiram, keju, dan telur.
2.Mengkonsumsi suplemen zat besi mungkin diperlukan dalam beberapa tahun dengan mewaspadai efek sampingnya. Kelebihan zat besi mengakibatkan kelelahan, muntah, diare,  sakit kepala, mudah tersinggung, dan muncul masalah pada persendian.
3.Vit C diperlukan untuk membantu penyerapan besi di dalam saluran pencernaan, kecuali penderita gangguan pencernaan/ Sebab vitamin C bisa memperparah penderita gangguan pencernaan.
4.Hindari kafein, misalnya kopi atau teh dalam jumlah banyak, karena kafein dapat mengganggu penyerapan besi di saluran pencernaan.
5.Hindari alkohol dan obat-obatan tertentu yang dapat mengakibatkan defisiensi asam folat.
6.Jika anda vegetarian, konsultasikan kepada dokter atau ahli nutrisi tentang diet untuk mencukupi kebutuhan vitamin B 12. Mungkin suplemen dapat membantu.
7.Kekurangan Vitamin B 12 juga dapat disebabkan oleh infeksi parasit, konsultasikan ke dokter untuk mengatasi infeksi tersebut.
OBAT ANEMIA UNTUK DOPING. (Bisnis Indonesia Agst 7, 08)
Perang terhadap doping tak pernah usai. Pejabat anti doping meningkatkan perhatian atas pengunaan CERA, generasi ketiga dari obat penguat performa EPO.
EPO-erythropoiten: Zat ini aslinya dihasilkan oleh ginjal. Produk sintetis mulai diproduksi pabrikan sejak 1980 an.
CERA-Continuous Erythropoiesis Receptor Activation: Zat ini diproduksi oleh Roche, Swiss, untuk membantu penyembuhan penderita anemia.
>Cara kerja:
1.di Ginjal zat ini merangsang pembuatan hormon EPO
2.di Tulang sumsum EPO memicu produksi sel darah merah
3.di Otot. Jumlah sel darah merah yang membawa banyak oksigen masuk ke otot, sehingga otot bisa bekerja lebih kuat dan lama
>Keuntungan bagi atlet: CERA memiliki efek lebih lama dibandingkan dengan EPO dalam dosis selama sebulan. Risiko terdeteksipun semakin kecil.
>Efek samping: Tekanan darah tinggi; penyumbatan pembuluh darah arteri dan vena; pembengkakan otak dan serangan tiba-tiba.
OBAT BARU YANG MEMPERBAIKI ANEMIA PADA PENYAKIT GINJAL JUL 24, 08.
“Anemia Defisiensi Besi (ADB) merupakan masalah dunia” ujar Dr. Ina Hernawati, MPH, Direktur Bina Gizi Masyarakat Departemen RI. Survey KRT 1995, menunjukkan ADB terjadi pada 40,5 persen balita. Dalam survey KRT juga terlihat bahwa masalah anemia menduduki posisi kedua setelah infeksi saluran pernafasan akut.
Sekitar 80 % anemia merupakan ADB. Anemia merupakan keadaan dimana kadar hemoglobin di bawah nilai normal. Menurut kriteria WHO seseorang mengalami anemia bila kadar:
Hb <11 g/ dl pada usia kurang dari 6 tahun
Hb <12 g/ dl pada usia lebih dari 6 tahun
Hemoglobin berperan dalam mendistribusikan oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Jika terjadi kekurangan supply oksigen akibat hemoglobin yang rendah maka fungsi jaringan tubuh akan menurun. Lalu muncul gejala 5 L (Lemah, Letih, Lesu, Lelah, Lungai). Pada anak rendahnya kadar hemoglobin akan menurunkan kemampuan belajar dan daya tahan tubuh, pada dewasa akan menyebabkan penurunan produktivitas.
Hasil sebuah studi mengindikasikan sebuah obat baru mengandung zat besi yang diberikan secara intravena yaitu ferumoxytol, lebih efektif terhadap anemia dibandingkan terapi standar zat besi lain yang diberikan melalui mulut pada penyakit ginjal kronik. Studi ini akan muncul di Journal of the American Society of Nephrology edisi mendatang.
Anemia yang secara tipikal mencakup gejala-gejala cape dan lesu, biasa terjadi pada pasien dengan penyakit ginjal kronik dan biasanya berkaitan dengan penurunan produksi bahan kimia yang menstimulasi produksi sel darah merah. Namun demikian, pada beberapa pasien kadar zat besi rendah dapat menjadi faktor penyumbang.
Studi terkini oleh Dr. Annamaria Krausz di Tutfs-New England Medical Center di Boston dan koleganya, menguji hasil 304 pasien berpenyakit ginjal dan anemia yang secara acak diberikan 2 dosis ferumoxytol selama 1 minggu atau terapi zat besi oral harian selama 21 hari. Sekitar 40% subyek juga mendapat obat yang didisain untuk menstimulasi produksi sel darah merah.
Dibandingkan terapi zat besi oral, penanganan menggunakan ferumoxytol menghasilkan peningkatan kadar hemoglobin dalam darah yang lebih besar, yang mengindikasikan bahwa obat lebih efektif dalam menangani anemia. namun demikian, ferumoxytol ditoleransi lebih baik dan kurang menyebabkan efek samping dibandingkan terapi zat besi oral.
Dengan efektivitas seperti itu, ferumoxytol dapat membantu pasien mengurangi dosis obat penstimulasi sel-sel darah merah atau menghidari penggunaannya secara bersamaan.
Dalam pernyataannya, AMAG Pharmaceutical telah mengirimkan hasil studi ini ke US FDA sebagai bagian dari New Drug Apllication (NDA) dalam rangka persetujuan pemasaran feromoxytol untuk menangani anemia defisiensi besi pada pasien dengan penyakit ginjal kronik.
Sumber : MedlinePlus


-------- Original Message  --------
Subject: [Konsultasi-Kesehatan] ANEMIA PLASTI
From: Budi Aryanti <budi.aryanti@sea.sojitz.com>
To: Konsultasi-Kesehatan@yahoogroups.com
Date: Tuesday, August 09, 2011 1:17:54 PM
 

Dear Rekan Milis,

 

Maaf jika hal ini sudah pernah dibahas.   Namun saya mohon bantuan rekan2 milis untuk memberikan semua informasi mengenai Anemia Plasti.

Apa yang disebut dg penyakit ini, ciri2nya bagaimana.  apakah ada obatnya n dapat disembuhkan?  Apakah ada rumah sakit khusus untuk orang2 yang mengindap penyakit ini?

 

Atas bantuannya saya ucapkan terima kasih.

 

Salam sehat.

Budi

 




__._,_.___


Informasi tentang Human Resources Development & General Affairs
http://hrcompensationbenefit.blogspot.com/
http://infoindustrialrelation.blogspot.com/
http://generalaffairsprofessional.blogspot.com/

Info tentang Quality, Management Development, ISO, Productivity
http://quality-expert.blogspot.com/

Serba-serbi kita
http://liputanduniakita.blogspot.com/

Info Kost, Kontrak, pembantu & Baby Sitter
http://portalkostkontrakan.blogspot.com/
http://infopembantubabysister.blogspot.com/




Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___
Custom Search